Minggu, 28 April 2024

Kecantikan Matahari di Bukit Tuamese


 Kecantikan Matahari di Bukit Tuamese Foto: Dok Biro Komblik Kemenpar

ARAHDESTINASI.COM: Siapa pun pasti sepakat, pemandangan alam di Nusa Tenggara Timur (NTT) memang luar biasa indah. Cobalah sesekali menapaki Desa Tuamese, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor-Tengah Utara, NTT.

Desa itu memiliki Bukit Tuamese yang panoramanya tidak kalah dengan Wayag di Raja Ampat dan Pulau Padar di Lambuan Bajo. Di puncak bukit itu, siapapun bisa melihat hamparan tambak yang mirip danau. Di sisi sebelah Barat, sepanjang mata memandang terhampar laut biru, berpadu dengan hijau vegetasi saat musim hujan dan kuning keemasan rerumputan ketika musim kemarau. Jajaran pohon lontar di pesisir pantai juga menambah kaya keindahan Bukit Tumamese.

PHOTO-2019-02-17-10-41-09(1)

Untuk mencapai puncak bukit, wisatawan perlu mendaki sekitar 200 meter. Meski tidak terlalu jauh, namun perlu berhati-hati karena jalur pendakian masih alami, curam dan berpasir. Di lokasi itu belum tersedia infrastruktur tangga seperti misalnya di Pulau Padar.

Keindahan bukit yang dalam beberapa waktu terakhir populer di media sosial itu, makin naik pamor saat dijadikan lokasi film garapan sutradara dan aktor Ari Sihasale. Bintang muda Pevita Pearce yang jadi pemain utama, ibarat influencer yang makin menjadikan Bukit Tuamese bersinar.

Akses dan TipsUntuk menuju Timor-Tengah Utara, bisa menggunakan penerbangan ke Atambua. Terdapat 2 penerbangan dari Kupang menuju Bandar Udara A. A. Bere Tallo. Penerbangan ke Atambua dilayani menggunakan pesawat ATR dari maskapai Wings Air pada pagi dan siang hari. Jalur lain yang dapat digunakan sebagai alternatif, yakni melalui jalan darat dari Kupang menuju Atambua dengan waktu perjalanan mencapai 7 jam.

PHOTO-2019-02-17-10-41-09

Lokasi Tuamese dekat dengan Kota Atambua yang merupakan pusat kota dari Kabupaten Belu. Hanya dibutuhkan sekitar 1 jam perjalanan darat ke Tuamese yang jaraknya juga relatif dekat dari negara tetangga Timor Leste.

Dari Atambua menuju Tuamese, pengunjung bisa menyewa kendaraan roda empat dengan pengemudi asal Atambua. Opsi itu menjadi pilihan yang tepat. Sebab dibutuhkan pengemudi berpengalaman dan paham medan agar waktu tak terbuang sia-sia lantaran salah jalan. Apalagi lokasinya belum dikenali aplikasi Google Maps.

Jalan yang dilalui sudah terbilang mulus. Namun, sepanjang perjalanan dari Atambua, pengunjung harus berhati-hati dan waspada karena masih banyak hewan peliharaan warga seperti babi, anjing, dan sapi yang bebas berkeliaran melintasi jalanan.

Dalam perjalanan, akan melewati bendungan Rotiklot yang baru rampung pengerjaannya. Ponu SP 1, merupakan desa terakhir sebelum sampai tujuan. Ada baiknya wisatawan bertanya dan menyapa warga setempat mengenai letak Bukit Tuamese. Jangan kaget dengan jawabannya, sebab warga setempat banyak yang menamainya Raja Ampat.

Bukit Tuamese merupakan area bermain anak-anak desa. Jadi, jangan heran jika banyak anak-anak yang dengan sukarela mengantar ke atas bukit. Mereka masih polos, tidak meminta imbalan apa pun. Matahari terbenam dari atas bukit akan menjadi pemandangan luar biasa indah. Jangan pernah lewatkan!

Meski harus menempuh perjalanan yang tak sebentar, yakinlah bahwa semuanya akan terbayar dengan keindahan yang menyambut di Bukit Tuamese. Siapapun tak akan menyesal mengenalnya. (*)

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Jawa Tengah Terbaru