Minggu, 19 Januari 2025

Jepang Wajibkan Tes TBC bagi Wisatawan dari 6 Negara Asia, Termasuk Indonesia


  • Sabtu, 28 Desember 2024 | 10:00
  • | News
 Jepang Wajibkan Tes TBC bagi Wisatawan dari 6 Negara Asia, Termasuk Indonesia Jepang wajibkan wisatawan dari 6 negara untuk tes TBC. (pixabay.com)

JAKARTA, ARAHDESTINASI.COM - Pelancong dari enam negara Asia yang memiliki prevalensi TBC tinggi harus menjalani pemeriksaan penyakit tersebut sebelum berkunjung ke Jepang, demikian pengumuman Kementerian Kesehatan pada 26 Desember.

Kewajiban itu, dilansir Asahi Shimbun, akan dimulai untuk Filipina, Nepal, dan Vietnam pada tahun 2025, sementara tanggal dimulainya pembatasan untuk China, Indonesia, dan Myanmar masih dalam tahap koordinasi.

Warga negara dari enam negara ini harus menyerahkan sertifikat yang menunjukkan bahwa mereka bebas TBC saat mengajukan visa Jepang jangka menengah atau panjang.

Untuk memperoleh sertifikat kesehatan, wisatawan harus diperiksa oleh dokter dan menjalani pemeriksaan rontgen dada di lembaga medis yang ditunjuk oleh Jepang di negara mereka. Namun, warga negara dari enam negara tersebut yang saat ini tinggal di negara atau wilayah lain akan dikecualikan.

Di Filipina dan Nepal, pendaftaran tes TB akan dibuka pada 24 Maret, dan penyerahan sertifikat akan diwajibkan untuk pendaftaran visa Jepang mulai 23 Juni.

Di Vietnam, pendaftaran tes TB akan dibuka pada 26 Mei, dan penyerahan sertifikat akan menjadi kewajiban pada 1 September.

Di Jepang, 10.096 orang baru terdaftar sebagai pasien TB pada tahun 2023. Enam belas persen lahir di luar negeri, dan lebih dari 80 persen di antaranya berasal dari enam negara yang dibatasi.

Jumlah pasien TB kelahiran luar negeri meningkat di Jepang, terutama di kalangan generasi muda.

Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara lain telah menerapkan persyaratan pengujian TB pra-masuk yang serupa.

Di Jepang, komite ahli kementerian kesehatan telah mengusulkan pengenalan sistem serupa pada tahun 2018, tetapi rencana tersebut ditunda karena penurunan tajam wisatawan yang datang selama pandemi COVID-19.

TB disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan sebagian besar ditularkan melalui saluran pernapasan,  batuk dan bersin.

Menurut Kementerian Kesehatan, 10 hingga 15 persen orang yang terinfeksi TB mengembangkan penyakit tersebut dalam waktu satu atau dua tahun, tetapi bakteri tersebut dapat tetap berada di dalam tubuh dan menyebabkan penyakit beberapa tahun hingga beberapa dekade kemudian.

Pada tahun 2021, prevalensi tuberkulosis di Jepang adalah 9,2 kasus per 100.000 orang, turun di bawah ambang batas untuk negara-negara dengan insiden rendah--10,0 kasus per 100.000 orang.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru