Sabtu, 04 Oktober 2025

Meski Terdampak Virus Corona, Bali Tetap Optimistis


  • Senin, 03 Februari 2020 | 18:19
  • | News
 Meski Terdampak Virus Corona, Bali Tetap Optimistis Foto ilustrasi: Albert Dezetter from Pixabay

ARAHDESTINASI.COM: Penyebaran virus corona berimbas ke industri pariwisata Indonesia. Bali disebut-sebut mulai merasakan dampak berkurangnya wisatawan mancanegara asal China. Sebanyak 10.000 wisatawan China batal berkunjung ke Bali.

Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo), Elly Hutabarat mengatakan bahwa wabah virus corona sangat mempengaruhi pertumbuhan pariwisata Indonesia dan dunia. "Tentu ada efeknya virus ini. 10.000 wisatawan China batal ke Bali. Terus dari sini ke China juga batal,” katanya.

Elly memprediksi penurunan jumlah wisatawan ini tidak akan berlangsung lama. Sebab sebelumnya, masalah serupa pernah terjadi pada 2003. Elly mengaku tetap optimistis, apalagi teknologi kesehatan dan farmasi saat ini sudah semakin maju.

Penurunan kunjungan wisatawan mancanegara dari China juga dikemukakan Ketut Mardjana, pemilik Toya Devasya, objek wisata air panas terbesar di Bangli. Dia mengatakan ada penurunan sekitar 20%.

Kunjungan wisatawan asal Negara China ke objek wisata Bali Zoo di kawasan Sukawati, Kabupaten, Gianyar, Bali, juga menurun.

"Saat ini, kunjungan wisatawan asal China, khususnya pada saat periode libur Tahun Baru Imlek kemarin, menurun sekitar 20-25 persen," ujar Sales & Marketing Manager Bali Zoo Putu Agus Setiawan di Gianyar, Kamis.

Ia mengatakan, pada periode libur Imlek tahun-tahun sebelumnya, wisatawan asal China yang berkunjung ke Bali Zoo tercatat mencapai angka sekitar 2.000 orang.

Namun, pada periode Imlek tahun ini, pada 24-26 Januari lalu, wisatawan mancanegara asal China tercatat sekitar 1.500 orang yang melakukan kunjungan ke Bali Zoo.

Tetap OptimistisMeski terjadi penurunan, Ketut Mardjana mengaku tetap optimistis. Sesuai arahan Kemenparekraf, Ketut setuju bahwa promosi pariwisata Bali bisa dialihkan ke negara-negara yang tidak terlalu terkena dampak, di antaranya Amerika Serikat, negara-negara di Eropa, Selandia Baru dan Australia. Namun, menurut Ketut, selain itu juga perlu ditingkatkan potensi wisatawan domestik.

“Di saat seperti ini, justru market wisatawan domestik menjadi sangat penting. Karena itu saya himbau pemerintah agar dapat mendukung iklim kunjungan wisatawan dalam negeri melalui sejumlah regulasi, di antaranya meninjau ulang kebijakan harga tiket pesawat dan tiket-tiket retribusi pariwisata daerah yang hanya memberatkan wisatawan saja,” ujar Ketut Mardjana yang sebelumnya telah lama berkiprah di sejumlah Badan Usaha Milik Negara.

Bersama para stakeholder pariwisata Bali, Ketut Mardjana selaku Ketua PHRI Bangli akan terus memantau perkembangan terkini mengenai dampak virus Corona terhadap kunjungan wisatawan China ke Bali. Pada saat yang sama, ia akan terus menjalankan langkah-langkah kreatif agar pariwisata Bali, khususnya Bangli, bisa tetap berjalan dan bisa menjaga stabilitas ekonomi masyarakat yang sangat bergantung pada pariwisata. (*)

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru