Minggu, 19 Mei 2024

YouTuber Korea Ditolak Menginap karena tak Mahir Bahasa Jepang


  • Rabu, 21 Februari 2024 | 15:01
  • | News
 YouTuber Korea Ditolak Menginap karena tak Mahir Bahasa Jepang YouTuber Korea ungkapkan insiden di Jepang / Foto: Allkpop

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Seorang YouTuber Korea Selatan baru-baru ini berbagi pengalaman kurang menyenangkan. YouTuber yang dikenal dengan nama Kkujun itu bercerita bahwa dia tidak diberi akomodasi di hotel yang telah dia pesan sebelumnya di salah satu kota di Jepang.

YouTuber yang memiliki basis subcribers lebih dari 64.000 itu, dalam sebuah video mendokumentasikan perjalanannya selama 113 hari yang dimulai dari Fukuoka dengan tujuan akhir Sapporo.

Pada hari kedua perjalanannya, ia mengunjungi Ube, Jepang, dan mengatakan ada tempat menginap yang murah sebagai alasan persinggahannya. Dia menjelaskan bahwa ada hotel kapsul yang dilengkapi bathtub dan biaya menginapnya hanya sekitar 30.000 KRW atau sekitar Rp360.000.

Setelah menempuh jarak 60 km dengan kickboard, dia tiba di hotel yang telah dia pesan untuk jam 19.00. Saat masuk, dia memberi tahu staf tentang reservasinya tapi kemudian dia ditanya tentang kemahirannya berbahasa Jepang.

Karena tidak lancar, dia menggunakan aplikasi terjemahan untuk menyampaikan bahwa dia telah memesan penginapan di hotel kapsul dan bahwa dia tidak bisa berbahasa Jepang. Staf tampak ragu-ragu dan mulai berdiskusi di antara mereka sendiri.

Akhirnya, salah satu anggota staf menyebutkan bahwa untuk menangani masalah apa pun nanti, mereka akan sulit melakukan tanpa kemampuan bahasa Jepang, sehingga permintaan akomodasinya ditolak.

Meski sudah memesan hotel terlebih dahulu, manajer cabang hotel bersikeras bahwa tanpa memahami bahasa dan adat istiadat Jepang, dia tidak bisa menginap. Merasa frustasi, ia meninggalkan hotel, menyatakan tidak percaya dengan situasi tersebut, mengingat ia tidak hanya melakukan reservasi tetapi juga menerima email konfirmasi.

Netizen yang menonton video tersebut mengungkapkan keheranan mereka, bahkan ada yang mempertanyakan ke mana para tamu harus pergi jika mereka ditolak pada hari check-in. Yang lain menyatakan keprihatinannya atas diskriminasi tersebut.

Komentar pun bermunculan:

“Saya sudah berkunjung ke Fukuoka puluhan kali dan menggunakan banyak akomodasi tapi saya belum pernah melihat tempat seperti itu?”

"Bagaimana mereka bisa menyuruh tamu yang sudah melakukan reservasi untuk pergi seperti itu? Apakah mereka hanya melakukan diskriminasi?"

Menyusul perhatian masyarakat terhadap masalah ini, pihak hotel mengeluarkan pernyataan resmi, meminta maaf karena menolak akomodasi karena ketidakmampuan berbicara bahasa Jepang dan mengakui bahwa kurangnya pelatihan karyawan mereka berkontribusi terhadap tanggapan yang salah.​

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru