Sabtu, 04 Oktober 2025

Smart Farming Diterapkan di Situbondo


  • Selasa, 25 September 2018 | 19:10
  • | News
 Smart Farming Diterapkan di Situbondo Foto: Dok Kemendes PDTT

ARAHDESTINASI.COM: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melalui Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Ditjen PDT) melaunching Smart Farming 4.0 di pembukaan expo 2 Abad Kabupaten Situbondo, di Situbondo Peluncuran itu sekaligus menandai penandatanganan MoU kerjasama antara Ditjen PDT dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo dan PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB) di Pendopo Bupati Situbondo.

Penandatanganan MoU tersebut terkait dengan kegiatan percontohan penyediaan sensor tanah dan cuaca berbasis internet di bidang pertanian yang terintegrasi dengan Drone Sprayer dan Drone Surveillance dalam rangka meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Situbondo. Launching Smart Farming yang dilakukan bertepatan dengan Hari Tani Nasional 24 September itu dilakukan dalam upaya meningkatkan hasil pertanian.

Rangkaian launching Smart farming 4.0 ini diawali dengan diskusi Dirjen PDT dan Bupati Situbondo dengan para kelompok tani Desa Battal, Kecamatan Panji tentang penggunaan teknologi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tani serta pemasaran produk pertanian melalui e-commerce. Dengan penerapan smart farming ini diharapkan akan meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Situbondo.

Selesai diskusi dilakukan penerbangan drone sprayer di areal persawahan, disaksikan Dirjen PDT, Bupati Situbondo, para kelompok tani dan warga Desa Battal Kecamatan Panji.

Konsep Smart Farming secara sederhana bisa diartikan sebagai precision agriculture atau bertani yang lebih tepat. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PDT), Samsul Widodo dalam sambutannya.

“Jadi satu lahan tidak harus dipupuk semua, satu lahan tidak harus dikasih pestisida semua, atau bahkan satu lahan tidak harus dialiri air semuanya. Melalui sensor yang diciptakan oleh PT MSMB informasi terkait kebutuhan lahan pertanian bisa diketahui oleh petani," ujar Samsul.

Selain untuk mengetahui informasi terkait dengan lahan, penggunaan teknologi dibidang pertanian juga bisa mendata jenis tanaman, informasi waktu panen, dan lain sebagainya. “Dengan teknologi kita bisa mengetahui berapa ribu pohon mangga yang ada di Situbondo, kondisinya seperti apa, kapan berbunga, kapan panen dan sebagainya, sehingga kita bisa prediksi dan itu akan memudahkan Dinas Pertanian untuk mengatur logistiknya dan dijual ke mana,” jelas Samsul.

Penerapan teknologi di bidang pertanian menjadi salah satu solusi pertanian di Situbondo. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto dalam sambutannya. "Ini (Smart Farming) menjadi solusi untuk para petani kita. Dengan drone kita bisa memetakan lahan pertanian kita, kemudian yang bekerja adalah drone yang menggantikan peran manusia, dan drone ini bekerja sesuai dengan peta yang sudah dibuat," ujar Dadang.

Menurut Dadang, dirinya akan mendorong penerapan teknologi di bidang pertanian, khususnya di Kabupaten Situbondo karena menurutnya konsep pertanian masa depan akan mengarah pada pemanfaatan teknologi. (*)

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru