Rabu, 23 April 2025

Gerakan Wisata Bersih hingga Desa Wisata Jadi Bagian dari Lima Program Kemenpar 2025


  • Kamis, 20 Maret 2025 | 15:00
  • | News
 Gerakan Wisata Bersih hingga Desa Wisata Jadi Bagian dari Lima Program Kemenpar 2025 Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana. (Investor Daily)
JAKARTA, ARAHDESTINASI.COM - Kementerian Pariwisata menargetkan pelaksanaan lima program pada 2025 yang mencakup Gerakan Wisata Bersih, Tourism 5.0, hingga Desa Wisata.
 
Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menjelaskan, Kementerian Pariwisata sudah mulai melaksanakan program pertama, yakni Gerakan Wisata Bersih yang kedua, pada 15-16 Februari 2025 di Kota Tua, Jakarta. Gerakan Wisata Bersih di Kota Tua berhasil membersihkan dan mengumpulkan 3,2 ton sampah dengan melibatkan 1.308 peserta.
 
Menpar juga menjelaskan program yang bertajuk Pariwisata Naik Kelas, di mana pada 17 Februari 2025 telah dilaksanakan acara "Wisdom in the Old Town: A Lunar Celebration" di House of Tugu, Kota Tua, dengan kolaborasi 12 mitra strategis, termasuk Artha Graha Group.
 
“Melalui acara ini, Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan komitmen untuk merevitalisasi Kota Tua sebagai salah satu destinasi unggulan yang kaya akan warisan budaya berkelas dunia. Masih banyak potensi yang dapat dioptimalkan di kawasan Kota Tua untuk menjadi ruang publik yang lebih inklusif dan nyaman, serta menjadi pusat aktivitas seni, budaya, dan ekonomi,” jelas Widiyanti dalam acara jumpa pers bulanan di Jakarta, Rabu.
 
Program kedua yang dilaksanakan Kemenpar adalah Tourism 5.0. Sebagai implementasi dari ini, Kementerian Pariwisata telah meluncurkan tampilan baru website Indonesia.travel pada 20 Februari 2025, dengan mendesain ulang tampilan dan pengalaman pengguna (UI/UX) website tersebut agar lebih imersif, informatif, dan mudah diakses.
 
 
Yang keempat adalah program pengadaan even dengan intellectual property Indonesia di destinasi-destinasi wisata, salah satunya dengan menyelenggarakan rangkaian program tahunan, yaitu Karisma Event Nusantara atau KEN.
 
“Karisma Event Nusantara merupakan Rangkaian 110 event unggulan daerah yang dikurasi secara ketat, dan diadakan di 37 provinsi di Indonesia. Event tesebut terdiri dari 80 event budaya, 10 event seni, 7 event musik, 3 event kuliner, dan 10 event karnaval," jelasnya.
 
Implementasi lain dari program ini adalah dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Pariwisata pada 3 Februari 2025, yang disampaikan kepada Gubernur, Bupati, Walikota, dan Dinas Pariwisata kota/kabupaten di seluruh Indonesia, yang eventnya terpilih masuk ke dalam daftar KEN 2025.
 
Terakhir atau program kelima adalah pengembangan Desa Wisata. Pada 27 Februari 2025, telah dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Pariwisata dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
 
“Ruang lingkup kerja sama dari nota kesepahaman ini mencakup sinkronisasi data dan koordinasi kebijakan, sebagai dasar kerja sama lebih lanjut, serta pengembangan infrastruktur pendukung desa wisata. Kerja sama ini diharapkan bisa membuka peluang lebih besar untuk kolaborasi dalam pengembangan sumber daya manusia, penguatan kelembagaan, dan promosi pariwisata,” ujar Menpar.
 
UN Tourism, lanjutnya, juga baru saja memberikan dukungan kepada 3 Desa Wisata Indonesia melalui program UN Tourism Best Tourism Village Upgrade Program. Program ini memungkinkan Desa Wisata Taro di Bali; Desa Wisata Bilebante di Nusa Tenggara Barat; dan Desa Wisata Pela di Kalimantan Timur, untuk mendapatkan pendampingan langsung dari UN Tourism dalam pengembangannya sebagai desa wisata.
 
Program itu juga menempatkan sejumlah desa tersebut ke dalam kategori fast-track dalam penilaian Best Tourism Village di dunia.
 
Promosi
 
Kementerian Pariwisata menurut Menpar juga terus mempromosikan destinasi wisata unggulan Indonesia ke mata dunia untuk mendorong pertumbuhan kunjungan wisatawan Mancanegara (wisman)
 
“Beruntung sekali, Kementerian Pariwisata memiliki mitra-mitra strategis yang siap berkolaborasi dalam mempromosikan pariwisata Indonesia di berbagai pameran dan misi penjualan internasional. Untuk mempromosikan MICE Indonesia ke mancanegara, Kementerian Pariwisata berpartisipasi dalam Asia Pacific Incentives and Meeting atau AIME di Australia,” Menteri Pariwisata Widiyanti mengungkapkan.
 
Bersama 16 mitra yang terdiri dari pelaku industri hotel, venue, Professional Conference Organizer (PCO), dan Destination Management Company (DMC) yang berasal dari Bali dan Kepulauan Riau, Indonesia berupaya untuk mempromosikan berbagai destinasi dan fasilitas MICE Indonesia.
 
“Upaya kami menghasilkan pencapaian yang signifikan, berupa potensi transaksi yang mencapai 155 miliar rupiah, meningkat 2,76 kali lipat, bila dibandingkan dengan potensi transaksi tahun 2024 sebesar 56 miliar Rupiah. Selain itu, jumlah potensi kunjungan wisatawan juga meningkat, dari 1.579 kunjungan pada 2024 menjadi 24.096 kunjungan pada 2025,” kata Menteri Pariwisata.
 
Sementara itu pada partsipasi di South Asia’s Travel & Tourism Exchange atau SATTE, Kementerian Pariwisata berkolaborasi dengan KBRI New Delhi yang berperan sebagai eksekutor di lapangan. Kami menghadirkan 46 exhibitors, yang terdiri dari Destinaton Management Companies (DMCs), tour operator, hotel, restoran, atraksi wisata dan jasa layanan visa.
 
Hasilnya di acara ini pun tidak kalah signifikan, dengan proyeksi transaksi sebesar 106,28 miliar rupiah serta potensi kunjungan sebesar 40.881 kunjungan. Dengan potensi kunjungan tersebut, perkiraan devisa potensial mencapai 68 juta dolar Amerika atau setara 1,09 triliun rupiah.
 
“Yang baru saja direalisasikan, bulan ini, saya dan tim terbatas menghadiri kegiatan ITB Berlin, yang juga dikenal sebagai pameran pariwisata terbesar di dunia. Di sana, Kementerian Pariwisata dan 88 kolaborator mempromosikan Indonesia melalui paviliun Wonderful Indonesia, yang tahun ini bertemakan keindahan Danau Toba,” kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri.
 
Hal ini dapat terlaksana dengan dukungan dan partisipasi 4 mitra strategis, yaitu Aliansi Promosi Pariwisata Indonesia (APPI), Marrioe Bonvoy, BCA, dan White Tiger DMC.
 
Misi pemasaran tersebut membuahkan hasil dalam bentuk jumlah potensi kunjungan yang mencapai 513.692 pax. Angka ini memuaskan bagi kami, karena menunjukan peningkatan sebesar 40,28%, dibandingkan dengan transaksi di ITB Berlin 2024 sebesar 366.192 pax.
 
Dengan jumlah kunjungan tersebut, potensi penerimaan devisa mencapai USD 834,74 juta atau setara Rp 13,6 Triliun. Adapun buyers yang melakukan transaksi di paviliun Wonderful Indonesia, sebagian besar berasal dari Jerman, Inggris, Belanda, Amerika Serikat, dan Swiss. Bali masih menjadi preferensi destinasi bagi calon wisman, selain Pulau Jawa, Lombok, Pulau Komodo dan Danau Toba.
 
 

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru