Jumat, 17 Mei 2024

Budidaya Hidroponik bisa Dikembangkan Jadi Usaha Wisata


  • Selasa, 28 Agustus 2018 | 22:46
  • | News
 Budidaya Hidroponik bisa Dikembangkan Jadi Usaha Wisata Foto: Dok Kemendes PDTT

ARAHDESTINASI.COM: Budidaya tanaman secara hidroponik kian diminati kalangan masyarakat. Hasil dari cara tanam hidroponik terbukti bukan hanya mendukung gaya hidup sehat, tetapi juga memunculkan usaha-usaha sampingan yang menguntungkan, mulai dari kuliner berkonsep khusus hingga wisata agro hidroponik.

Di Jember misalnya, ada Taman Botan yang terletak di Kecamatan Sukorambi. Agrowisata itu menyodorkan konsep edukasi sekaligus rekreasi di kebun hidroponik. Pengunjung yang tertarik bisa langsung membeli berbagai perlengkapan dan bibit tanaman hidroponik.

Di Magelang ada Joglo Ndeso Restoran dan Kebun Hidroponik. Di tempat itu, pengunjung bisa memesan makanan dan menu sayuran segar yang langsung dipetik dari kebun hidroponik. Silakan menyantap menu yang dipesan di saung-saung asri dengan pemandangan alam dan tentu kebun hidroponik.

Pelatihan hidroponikDengan kreativitas dan kemauan, tanaman hidroponik terbukti bisa dijadikan usaha yang menguntungkan, sekaligus mendukung gaya hidup sehat. Itu sebabnya, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melalui Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta memenuhi keinginan masyarakat dengan mengadakan pelatihan Hidroponik bagi 30 warga masyarakat di Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul. Pelatihan tersebut dilaksankan dari tanggal 24 hingga 28 Agustus 2018.

Kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian Kemendes PDTT kepada masyarakat. “Kami memiliki balai-balai yang siap memberikan pelatihan untuk warga yang membutuhkan. Seperti di Yogyakarta ada Balai Besar Latihan Masyarakat yang siap membantu untuk pengembangan prukades di wilayah Yogya dan sekitarnya,” kata Menteri Desa (Mendes) PDTT Eko Putro Sandjojo dalam kesempatan kunjungan kerja ke Yogyakarta belum lama ini.

Pelatihan hidroponik di Dusun Gadungsari, Desa Wonosari itu diadakan karena antusiasme warga yang dikomandani oleh Ibu-Ibu PKK yang menginginkan kegiatan untuk kemajuan desanya.

Kepala BBBLM Yogyakarta Erlin Chaerlinatun saat membuka acara tersebut mengutarakan, bahwa kegiatan ini terlaksana atas permintaan Bupati Gunung Kidul kepada Mendes PDTT saat Mendes hadir dalam acara Rembuk Nasional di Gunung Kidul. “Saya sangat mengapresiasi kepada Ibu Bupati. Berkat permintaan beliau langsung kepada Bapak Menteri Desa PDTT, ketika acara Rembuk Nasional, Pak Menteri langsung mendelegasikan kepada BBLM Yogyakarta untuk menindaklanjuti dengan pelatihan hidroponik ini,” ungkapnya.

Sementara Bupati Gunung Kidul Badingah yang juga hadir dalam kegiatan tersebut berharap peserta pelatihan dapat memanfaatkan kegiatan ini sebaik-baiknya. “Saya sangat berterimakasih atas pelatihan yang diberikan oleh BBLM Yogyakarta kepada ibu-ibu PKK di Wonosari. Jika masih ada pelatihan lain, kami minta untuk diadakan di Gunung Kidul,” pintanya.

Bupati berharap dengan pelatihan yang diberikan oleh BBLM ini maka bila nanti sudah berhasil dan siap panen, ini akan membuat Mendes PDTT akan mau berkunjung kembali ke daerah mereka untuk melakukan panen hasil latihan hidroponik ini.

Materi yang diberikan dalam kegiatan tersebut berupa teori dan praktik. Teori yang diberikan adalah Pengantar/pengenalan hidroponik; Manfaat budidaya secara hidroponik; Pengenalan alat dan bahan hidroponik; Macam-macam sistem hidroponik dari yang sederhana sampai bentuk instalasi; Meracik dan mencampur nutrisi hidroponik; Pengendalian hama terpadu; dan Packaging.

Sedangkan materi praktik antara lain penyemaian, meracik dan mencampur nutrisi, pembuatan sistem hidroponik wick system, pembuatan instalasi penyemaian, pembuatan instalasi peremajaan, dan packaging. (*)

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru