Minggu, 19 Mei 2024

Jepang Perpanjang Lockdown hingga Pertengahan September


  • Rabu, 18 Agustus 2021 | 13:57
  • | News
 Jepang Perpanjang Lockdown hingga Pertengahan September Foto ilustrasi: abdulla binmassam from Pixabay

ARAHDESTINASI.COM: Pemerintah Jepang memutuskan untuk memerpanjang kebijakan penguncian darurat di Tokyo dan tujuh perfekture lainnya. Penguncian awal akan berakhir 31 Agustus, dan akan diperpanjang hingga 12 September 2021.

Kebijakan itu diambil untuk mengendalikan lonjakan kasus Covid-19 yang saat ini disebut sudah sangat membebani sistem medis. Tokyo, Selasa (17/8) mengumumkan 4.377 kasus baru setelah sebelumnya Jumat (13/8) sempat menyentuh angka tertinggi 5.773 kasus.

"Varian Delta yang mengamuk di seluruh dunia menyebabkan kasus yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara kita. Kasus-kasus serius meningkat dengan cepat dan membebani sistem medis, khususnya di wilayah ibu kota,” papar Perdana Menteri Yoshihide Suga seperti dikutip shine.cn.

Keadaan darurat sekarang, terang Yoshihide Suga, akan mencakup hampir 60 persen populasi Jepang, seperti prefektur Ibaraki, Tochigi, Gunma, Shizuoka, Kyoto, Hyogo dan Fukuoka. Tindakan darurat semu atau semi penguncian darurat akan diterapkan ke 10 prefektur lainnya.

Kebijakan penguncian mengharuskan restoran tutup lebih awal dan berhenti menyajikan alkohol dengan imbalan subsidi. Suga mengatakan pemerintah juga akan meminta batas pengunjung di department store dan meminta seluruh warga mengurangi kunjungan ke tempat-tempat ramai.

Tingkat kematian Jepang mencapai sekitar 1,3 persen. Untuk perbandingan, tingkat kematian di Amerika Serikat 1,7 persen, dan Inggris 2,1 persen.

Para ahli kesehatan khawatir kematian bisa melonjak di Jepang karena varian Delta mengamuk melalui populasi yang lebih muda dan rumah sakit menjadi terlalu ramai untuk menangani kasus serius.

Lebih dari 80 persen tempat tidur perawatan kritis di Tokyo kini terisi. Kasus serius naik ke rekor 276 di Tokyo dan 1.646 secara nasional kemarin.

Dai-ichi Life Research Institute memerkirakan perpanjangan kebijakan penguncian darurat akan menyebabkan kerugian ekonomi total sekitar 1,2 triliun yen (US$11 triliun). (*)

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru