Loading
ARAHDESTINASI.COM: Australia sedang mempertimbangkan untuk membuka perbatasan untuk negara-negara Asia, termasuk sebagian China.
Perdana Menteri Scott Morrison seperti dilansir Reuters, mengatakan bahwa pertimbangan itu didasari keinginan Canberra untuk menghidupkan kembali ekonomi yang telah dirusak oleh COVID-19.
Australia pada bulan Maret 2020 menutup perbatasana untuk semua orang yang bukan warga negara dan penduduk tetap. Pada bulan Oktober, Canberra mengizinkan penduduk Selandia Baru untuk masuk. Perjalanan internal dibatasi dan dijadwalkan akan dihapus akhir tahun.
Morrison mengatakan, untuk sementara pertimbangan itu tidak meliputi kedatangan wisatawan dari Amerika Serikat mau pun Eropa. Australia, katanya, kemungkinan akan membuka pintu untuk wisatawan dari negara berisiko rendah seperti Taiwan, Jepang, Singapura, bahkan provinsi di China.
Pertimbangan untuk melonggarkan pembatasan perjalanan muncul ketika tiga hari berturut-turut Australia tidak mencatat adanya kasus COVID-19.
Menghidupkan kembali pariwisata akan menjadi pendorong yang sangat dibutuhkan bagi ekonomi Australia, yang menyusut 7 persen dalam tiga bulan berakhir, terbesar sejak 1959. (*)