Loading
JAKARTA, ARAHDESTINASI.COM - Wali kota Kyoto tengah mempertimbangkan tarif bus dan kereta bawah tanah yang lebih mahal bagi wisatawan
Ibu kota kuno ini mempertimbangkan untuk menjadi kota pertama di Jepang yang menetapkan tarif bus kota dan kereta bawah tanah yang lebih tinggi bagi wisatawan untuk membantu mengurangi kemacetan di transportasi umum.
Wali kota Koji Matsui mengatakan pada sidang majelis kota baru-baru ini bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk memperkenalkan sistem tarif baru mulai tahun fiskal 2027.
Pariwisata yang berlebihan telah menjadi masalah utama di Kyoto, dengan membanjirnya wisatawan dari luar negeri maupun Jepang yang membuat penduduk setempat kesulitan menggunakan sistem bus kota.
Sistem tarif preferensial baru bagi penduduk setempat dimaksudkan untuk mengurangi kemacetan di bus.
Namun, ada berbagai hambatan dalam menerapkan sistem tarif baru.
Undang-undang melarang praktik diskriminatif terkait tarif dan menetapkan harga yang lebih tinggi bagi wisatawan dapat dianggap sebagai diskriminasi terhadap mereka.
Akan sulit juga untuk membedakan antara penduduk dan pengunjung. Masalah lainnya adalah tarif yang ditetapkan oleh operator bus antar-jemput swasta.
Namun Matsui mengatakan pada sidang majelis bahwa ia merasa kemajuan telah dicapai dalam menangani kemacetan akibat pariwisata.
Ia menambahkan bahwa ia telah menginstruksikan biro transportasi kota untuk mulai mempertimbangkan penerapan sistem tarif ganda pada tahun fiskal 2027.