Loading
ARAHDESTINASI.COM: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menyarankan kepada seluruh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Jawa Barat untuk saling bekerjasama dalam meningkatkan perekonomian yang lebih besar lagi.
“Saya sarankan BUMDes yang ada didesa-desa untuk segera melakukan kolaborasi atau kerjasama antar-BUMDes disekitarnya. Kalau BUMDes disekitar itu bergabung menjadi satu atau membentuk BUMDes bersama, tentu kita akan melihat skala ekonomi yang lebih besar atau lebih tinggi lagi," kata Dirjen Pembangunan Kawasan Perdesaan (PKP) Kemendes PDTT Harlina Sulistyorini, mewakili Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo ketika memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) dan Pengukuhan CEO BUMDes di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung pada baru-baru ini.
Menurut Harlina, di Jawa Barat telah dikukuhkan ribuan CEO Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang berasal dari para pendamping desa dengan tujuan untuk mengembangkan BUMDes berbasis karakteristik dan kebutuhan. Sehingga dengan keberadaan CEO BUMDes ini diharapkan BUMDes-BUMDes bisa memiliki berbagai berinovasi yang berdampak pada meningkatnya ekonomi desa secara berkelanjutan.
"Banyak BUMDes yang terbentuk dan ada CEO yang sudah dikukuhkan untuk mengawal BUMDes tersebut. Jadi saya berharap BUMDes dapat berkolaborasi agar dapat memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Kemudian juga memiliki nilai tawar yang lebih tinggi juga dan tentu akan bisa melakukan kerja sama dengan sejumlah offtaker atau perusahaan," katanya.
Terkait penggunaan dana desa pada tahun 2019, Herlina mengarahkan agar masyarakat desa membuat inovasi untuk meningkatkan kappasitas SDM dan ekonomi sesuai potensi masing-masing daerah.
Baca juga:
BUMDes Aktif akan Dapat Nomor Registrasi"Dengan hampir tercukupinya infrastruktur dasar di banyak desa, maka prioritas penggunaan Dana Desa perlu mulai diarahkan untuk Program Inovasi Desa di 434 kabupaten di seluruh Indonesia. Hasil dari inovasi tersebut didokumentasikan baik dalam bentuk dokumen tertulis maupun video agar bisa diikuti dan dikembangkan oleh masyarakat dari desa lain di Indonesia," katanya. (*)