Loading
JAKARTA, ARAHKITA.COM - China memperingatkan warganya yang berlibur ke Bali untuk lebih berhati-hari dan memikirkan risiko keselamatan setelah terjadi beberapa kecelakaan yang melibatkan turis China.
Konsulat Jenderal (Konjen) China di Denpasar mengimbau warga negara China untuk tidak mengendarai motor tanpa SIM, dan memperhatikan risiko di jalan berbukit serta saat melakukan aktivitas di dalam air. Peringatan yang ditulis lewat postingan di WeChat itu juga menyebutkan banyak turis Tiongkok yang terluka dan meninggal. Namun, menurut South China Morning Post (SCMP), postingan itu dihapus dalam beberapa jam.
Dalam postingan selanjutnya, konsulat mengingatkan warganya yang berkunjung ke Bali agar mengikuti jalur kanan kendaraan yang berlawanan dengan praktik di Tiongkok.
Diperingatkan pula untuk lebih berhati-hati saat melewati beberapa jalan di Ubud, Kintamani, Nusa Penida, dan tempat lain yang kondisi jalannya sempit dan rumit.
Postingan WeChat dari konsulat juga mengingatkan agar para wisatawan memperhatikan keselamatan saat bermain olahraga air dan menghindari laut yang berombak besar.
Wisatawan Tiongkok juga diingatkan untuk membeli asuransi yang memadai sebelum melakukan perjalanan, karena biaya pengobatan internasional di Bali relatif mahal.
Kecelakaan kendaraan bermotor yang sering terjadi menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengunjung internasional yang datang ke Bali. Demikian pula kematian akibat tenggelam jyang dilaporkan terkadang terjadi.
SCMP menyebutkan, korban jiwa baru-baru ini di antaranya adalah influencer online Tiongkok Huang Xiaofeng yang dikenal sebagai Johnny. Dia ditemukan tewas setelah tersapu gelombang besar pada November tahun lalu.
Menurut media Tiongkok Hingxing News, pria berusia 34 tahun itu pergi berenang di pantai Batu Belig di Kabupaten Kuta Utara Bali.
Bali dengan fasilitas visa-on-arrival menjadi salah satu destinasi favorit bagi pemegang paspor China. Sebanyak 2,5 juta wisatawan China berkunjung ke Bali setiap tahun sebelum pandemi Covid-19.