Loading
BELITUNG, ARAHDESTINASI.COM - Kabupaten Belitung terus berupaya menghidupkan kembali sektor pariwisata yang sempat terpukul akibat pandemi Covid-19. Meski dikenal sebagai 'Negeri Laskar Pelangi' dengan pantai berpasir putih dan laut biru yang memesona, aksesibilitas masih menjadi tantangan utama kebangkitan sektor ini.
Bupati Belitung, Djoni Alamsyah Hidayat, menyebut pertumbuhan sektor pariwisata memang terjadi, namun belum sesuai harapan. Hal ini ia sampaikan saat menerima kunjungan peserta Familiarization Trip (Famtrip) dari sejumlah travel agent asal Jakarta, Bali, Palembang, dan Yogyakarta.
“Famtrip ini bukan sekadar kunjungan wisata. Kami ingin menyatukan visi, karena keberhasilan hanya bisa diraih melalui sinergi yang baik,” ujar Djoni.
Kegiatan Famtrip diharapkan mampu membuka peluang kerja sama dengan agen perjalanan dalam menyusun paket wisata Belitung. Plt Kepala Dinas Pariwisata, Susanto, menambahkan bahwa dukungan pihak swasta sangat dibutuhkan untuk mengakselerasi pemulihan pariwisata.
“Dari kunjungan ini, kami harapkan agen perjalanan bisa menciptakan berbagai paket wisata ke Belitung,” ujar Susanto usai jamuan adat makan Bedulang bagi para peserta.
Aksesibilitas Jadi Kendala Utama
Menurut Susanto, aksesibilitas menjadi masalah paling krusial. Saat ini, hanya terdapat tiga maskapai yang melayani penerbangan ke Bandara H. AS Hanandjoeddin, dengan frekuensi 3 hingga 5 kali per hari. Jumlah ini jauh menurun dibandingkan sebelum pandemi, yang mencapai 15 penerbangan harian.
Pemerintah daerah terus berusaha menjalin komunikasi dengan berbagai maskapai dan pemerintah pusat. Namun, kondisi penerbangan nasional secara umum juga belum sepenuhnya pulih.
"Dari diskusi bersama maskapai, dua solusi ditawarkan: charter pesawat atau pemberian subsidi. Kemungkinan besar kami harus memulai dengan charter pesawat terlebih dahulu. Kami sedang menggandeng pihak swasta untuk urun dana, karena anggaran daerah belum memungkinkan untuk subsidi,” terang Susanto.
Belitung saat ini juga tengah mengupayakan pembukaan rute penerbangan internasional langsung dari Kuala Lumpur ke Belitung.
Target Wisatawan
Berkat popularitas novel dan film Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, sebelum pandemi, pariwisata Belitung sempat mencapai puncaknya dengan kunjungan wisatawan mencapai 408 ribu orang per tahun.
Pada tahun 2024, jumlah kunjungan mencapai 308 ribu wisatawan. Sementara itu, target 2025 ditetapkan sebesar 500 ribu wisatawan. Namun hingga Juni 2025, jumlah wisatawan baru menyentuh angka 108 ribu orang.
“Agak berat," ujar Susanto sembari menambahkan bawah wisatawan mancanegara yang datang ke Belitung saat ini didominasi oleh turis asal China dan Korea Selatan.
Minimnya jumlah kunjungan wisatawan berdampak langsung pada tingkat hunian hotel (okupansi). Susanto menyatakan bahwa saat ini Belitung mengalami overkapasitas akomodasi.
“Okupansi masih rendah. Tapi kami tetap bersyukur karena investor masih percaya pada potensi pariwisata Belitung,” katanya.
Salah satu investasi yang masuk adalah dari Penanaman Modal Asing (PMA) The Serai Hotel and Resort yang akan membangun resort di kawasan Tanjung Binga, dengan konsep mirip Maldives.