Loading
ARAHDESTINASI.COM: World Bank dan Internasional Fund for Agricultural Development (IFAD) menilai pembangunan kawasan perdesaan di Indonesia telah berhasil memanfaatkan dana desa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
"Pembangunan kawasan perdesaan di Indonesia telah menjadi perhatian dunia dalam Annual Meeting IMF- World Bank di Bali. Bahkan World Bank akan menerapkan sejumlah model-model pembangunan kawasan perdesaan yang ada di Indonesia kepada negara-negara berkembang lainnya di dunia," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo dalam Rapat Koordinasi pembangunan kawasan perdesaan dengan tema Memperkuat Sinergitas Pusat dan Daerah dalam Pembangunan Kawasan Perdesaan di Jakarta.
Menurut dia, dalam annual meeting atau pertemuan tahunan IMF - WB di Bali, Indonesia telah menjadi perbincangan terutama dengan adanya program dana desa yang dalam kurun waktu empat tahun telah berhasil membangun berbagai infrastruktur dasar sebagai penunjang aktivitas ekonomi masyarakat dan kualitas hidup masyarakat desa seperti pembangunan jalan desa, jembatan, embung, sarana air bersih, PAUD, Posyandu dan sejumlah pembangunan-lainnya yang begitu besar jumlahnya.
"Dalam empat tahun ini kita sudah mampu membangun infrastruktur di desa dengan skala yang sangat masif yang belum terjadi di Indonesia, kemungkinan juga belum terjadi di negara-negara lainnya.
Menteri Eko menyampaikan bahwa salah satu model pembangunan kawasan perdesaan di Indonesia yakni program Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) telah menjadi salah satu program yang banyak diminati negara-negara berkembang, karena berhasil menjadi penghubung antara pemerintah pusat, kepala desa, dunia usaha, perbankan, dan masyarakat desa. "Program prukades ini telah diikuti oleh sejumlah kabupaten yang tersebar di Indonesia, dengan model prukades ini pembangunan kawasan perdesaan akan semakin berkembang dan maju," katanya.
Oleh karena itu, Menteri Eko mengimbau kepada seluruh kepala daerah (Bupati) atau kepala desa untuk membuat perencanaan dalam pemanfaatan penggunaan dana desa untuk pemberdayaan manusia dan ekonomi.
"Saya melihat sejumlah daerah atau desa-desa telah memiliki pembangunan infrastruktur yang sudah cukup. sehingga perlu adanya suatu perencanaan untuk penggunaan dana desa untuk pemberdayaan manusia dan ekonominya. Kami sangat optimistis dalam tujuh tahun kedepan, jumlah desa tertinggal di Indonesia akan segera terentaskan dan jumlah pengangguran di desa juga terus mengalami penurunan yang signifikan," katanya. (*)
Baca juga:
Kemendes PDTT Gelar Workshop Bina Damai