Minggu, 05 Oktober 2025

Mitigasi Pariwisata Tunggu Tanggap Darurat Selesai


  • Selasa, 02 Oktober 2018 | 20:36
  • | News
 Mitigasi Pariwisata Tunggu Tanggap Darurat Selesai Foto: Dok Kemenpar

ARAHDESTINASI.COM: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menkomar) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan mulai hari ini Selasa (2/10) alat berat dan persoel TNI sudah mulai masuk ke Palu untuk membantu pengamanan dan evakuasi korban.

“Alat berat perhari ini sudah masuk. Dan juga didukung oleh 1.300 personel Kostrad untuk membantu pengamanan di Palu. Lstrik juga sebagian sudah hidup, komunikasi juga sudah mulai membaik,” ujar Menkomar Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Selasa (02/10).

Dari sektor pariwisata, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya telah menyiapkan langkah-langkah-langkah penanganan pariwisata di Palu, Sulawesi Tengah dan sekitarnya. Namun saat ini Kemenpar masih menunggu proses evakuasi dan tanggap darurat yang dilakukan pemerintah. "Untuk pariwisata memang belum kita mulai, saat ini masih dalam masa tanggap darurat di Palu dan sampai saat ini masih mengutamakan proses evakuasi," ujarnya.

Melalui Tourism Crisis Center (TCC), Kemenpar terus melakukan monitoring dan mengumpulkan data. Tidak hanya tiga faktor utama pariwisata, yakni amenitas, atraksi dan aksesibilitas, tapi juga wisatawan. Menpar mengatakan telah mengirim tim untuk melakukan pendataan dan mengkonfirmasi terkait keberadaan wisatawan yang ada di Palu.

"Sampai saat ini (fokus penanganan) masih untuk evakuasi, kalau semua sudah stabil baru akan kembali ke pariwisata. Kita akan lakukan seperti yang kita lakukan di (penanganan pasca gempa) Bali dan Lombok," ujarnya.

Saat proses pemulihan pariwisata sudah bisa dimulai, maka Kemenpar akan fokus pada penanganan sumber daya manusia, setelah itu penataan destinasi yang terdampak serta pemasaran atau promosi. "Sekarang evakuasi dulu nomor satu," tukasnya.

Menurut Menpar, bencana gempa tentunya akan berdampak pada tingkat kunjungan wisatawan. Tidak hanya ke kunjungan daerah lokasi bencana, tapi Indonesia secara keseluruhan. Seperti saat erupsi Gunung Agung di Bali, dampak langsung ke Bali mencapai 500 ribu wisatawan, namun secara nasional juga mencapai 500 ribu wisatawan. Begitu juga saat gempa Lombok, dampak langsung kunjungan wisatawan ke Lombok mencapai 10 ribu namun secara nasional mencapai 100 ribu yang membatalkan perjalanan ke Indonesia.

"Itu bisa dimengerti, karena wisatawan tidak tahu dimana lokasi Bali atau Lombok. Tapi yang mereka tahu adalah Indonesia," katanya.

Terkait dengan travel advisory, yang dikeluarkan sejumlah negara, Menpar Arief Yahya mengatakan bahwa itu adalah hal yang wajar bila banyak negara mengeluarkan peringatan jika terjadi satu bencana di satu negara. "Kita menghargai negara-negara yang keluarkan travel advisory dan kita memang berkewajian untuk tidak mempromosikan destinasi yang terkena bencana. Sama sekali kita drop semua terkait promosi," jelasnya.Menpar Arief Yahya memastikan bahwa selain Palu dan Donggala yang menjadi lokasi bencana saat ini, destinasi lain di Indonesia aman untuk dikunjungi. "Pulau Jawa secara umum, Bali aman dan silakan ke Indonesia.”

Ketua Tourism Crisis Center (TCC) Kemenpar Guntur Sakti, mengatakan, dalam fase tanggap darurat ini Kemenpar memberikan layanan informasi yang dibutuhkan ke semua pihak, baik terhadap media maupun terhadap sejumlah negara melalui perwakilan VITO di luar negeri yang membutuhkan holding statement dan official statement. "Semua layanan informasi diberikan ke semua pihak sejak tanggal 28 September malam," kata Guntur Sakti yang juga Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar.

Informasi yang disampaikan, jelas Guntur, adalah berdasarkan pusat informasi yang ditunjuk pemerintah. Dalam hal ini BNPB terkait korban dan juga BMKG. "Saat ini dari Kemenpar telah menugaskan dari zonasi terdekat dengan Palu, yaitu Poltekpar Makassar. Mereka melakukan observasi, dan memastikan apakah korban yang berada di semua amenitas terutama hotel-hotel untuk kita minta data," katanya. (*)ARAHDESTINASI.COM

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru