Minggu, 05 Oktober 2025

Kemenpar Aktifkan Kembali Crisis Center untuk Lombok


  • Senin, 20 Agustus 2018 | 23:46
  • | News
 Kemenpar Aktifkan Kembali Crisis Center untuk Lombok Foto: Dok Kemenpar

ARAHDESTINASI.COM: Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya kembali mengaktifkan Tourism Crisis Center (TCC) Kemenpar terkait gempa yang terjadi berturut-turut di Lombok, mulai (19/8) malam. Selain pelayanan informasi dan penanganan wisatawan, tugas utama TCC Kemenpar adalah memantau 3A, yaitu atraksi wisata, amenitas, dan aksesibilitas.

Aksesibilitas menjadi fokus utama TCC Kemenpar sebagai fasilitas pendukung pergerakan wisman, seperti bandara, pelabuhan, dermaga, terminal bus, jalan, infrastruktur dasar, dan utilitas dasarnya. “Setelah memastikan semua akses tidak terpengaruh, langkah berikutnya adalah meminta airlines, airport, Airnav untuk menambah jumlah pesawat, menambah jam operasional bandara, menambah slots time untuk pesawat landing dan take off. Ini yang sudah dilakukan saat bencana lalu. Orang cenderung akan berpindah ke lokasi wisata yang lebih aman dulu. Nah kita sediakan akses yang besar agar merasa nyaman dan aman,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, baru-baru ini.

Sebelum gempa 19 Agustus malam terjadi, Lombok baru saja beranjak menuju recovery. Pada Minggu pagi (19/08) berdasarkan laporan GM Bandara Lombok International Airport (LIA) I Gusti Ngurah Ardita, jumlah pengunjung terminal mulai meningkat. “Sekarang rata-rata, 4.500-an passangers, dari normalnya 5.000 sampai 6.000 penumpang,” terang Arief Yahya.

CC Kemenpar juga akan memantau amenitas di antaranya terkait kondisi, kapasitas kamar yang masih siap huni, berapa yang berbahaya dan harus menunggu renovasi. Amenitas, katanya, harus dijaga agar memenuhi standar safety and security. Untuk atraksi, Tim TCC akan mengecek mana atraksi yang sudah bisa dikunjungi dan mana yang rusak dan membahayakan wisatawan.

“Lombok ini sebenarnya masih tanggap darurat dari gempa pertama, tetapi pariwisata harus menjemput dan segera melakukan percepatan recovery, karena promosi sekarang hasilnya tidak bisa didapatkan sekarang juga. Khusus Lombok, karena destinasi wisata prioritas, atau masuk 10 Bali Baru, maka Kemenpar pun melakukan pemantauan khusus,” ujar Menpar. (*)

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru