Loading
ARAHDESTINASI.COM: Evakuasi wisatawan dan penduduk dari Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air sudah selesai dilakukan kemarin pukul 15.00 WIB. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho lewat twitter mengatakan, semua sudah dievakuasi keluar dari pulau menuju Bali dan Lombok menggunakan 11 kapal.
Tim Tourism Crisis Center (TCC) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama TNI AL dan Polisi Air dan Udara (Polairud) memperkirakan evakuasi wisatawan dan penduduk kurang lebih berjumlah 7 ribu orang.
TCC Kemenpar juga menginformasikan, evakuasi terakhir telah dilakukan terhadap 100 wisatawan mancanegara (wisman) dari Gili Air dengan menggunakan kapal Polair menuju Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara. Sedangkan di Gili Trawangan (destinasi yang paling banyak dikunjungi wisatawan) sudah tidak ada lagi aktivitas evakuasi.
Baca juga:
Pariwisata Indonesia Cetak Pertumbuhan Positif, Kemenparekraf Genjot Promosi & Event DaerahUntuk membantu kelancaran evakuasi wisatawan, TCC Kemenpar menerjunkan petugas yang terbagi dalam tiga tim, yaitu Tim Gili, Tim Posko Dinasparprov, dan Tim Bandara LOP di Bandara Internasional Lombok (BIL) untuk memberikan bantuan langsung di lapangan.
Tim Posko Dinasparprov dibantu Tim Poltekpar NTB, saat tterjadi evakuasi mengoperasikan food truck di halaman Kantor Kadisparprov NTB. Wisatawan yang menginap di kantor tersebut mendapat pelayanan makanan serta selimut dan keperluan lainnya. Tim TCC Kemenpar di Lombok juga melakukan pendataan wisatawan dan registrasi.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran evakuasi wisatawan atas musibah gempa Lombok, termasuk kepada maskapai penerbangan yang menambah penerbangan ekstra.
“Kemenpar akan memberikan insentif kepada airlines bila load factor-nya kurang dari 80%. Dengan demikian kita harapkan pelayanan kepada wisatawan di Bandara Internasional Lombok (BIL) akan lebih baik,” kata Menpar Arief Yahya. (*)