Loading
JAKARTA, ARAHDESTINASI.COM - Jepang mencatat rekor kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 21,51 juta orang selama paruh pertama tahun 2025,meningkat 21 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Organisasi Pariwisata Nasional Jepang merilis, peningkatan kunjungan turut mendorong pengeluaran wisatawan yang juga melonjak menjadi 4,8 triliun yen atau sekitar 32,23 miliar dolar AS. Nilai tersebut naik 22,9 persen dari tahun lalu, sekaligus menjadi rekor tertinggi untuk periode Januari hingga Juni dalam sejarah pariwisata Jepang.
Korea Selatan, dilansir Asahi Shimbun, menjadi penyumbang wisatawan terbanyak dengan 4,78 juta kunjungan, meningkat 7,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Diikuti oleh Tiongkok dengan 4,71 juta wisatawan, mencatat lonjakan 53,5 persen yang signifikan setelah pelonggaran pembatasan perjalanan.
Taiwan menyusul dengan 3,28 juta kunjungan atau naik 10,3 persen, sementara Amerika Serikat mencatat pertumbuhan 26,7 persen dengan 1,7 juta kunjungan.
Namun, kunjungan dari Hong Kong justru turun tipis sebesar 0,4 persen menjadi 1,27 juta wisatawan. Penurunan ini diperkirakan berkaitan dengan rumor tak berdasar tentang prediksi gempa bumi besar di Jepang yang sempat menyebar luas di media sosial selama bulan Juli.
Selain pengecualian tersebut, hampir semua negara dan wilayah lain mencatat peningkatan wisatawan ke Jepang.
Pengeluaran wisatawan pada semester pertama 2025 hampir menyamai total tahunan yang tercatat pada 2019 sebesar 4,81 triliun yen. Pencapaian ini mendekatkan Jepang pada target jangka panjangnya, yaitu menarik 60 juta pengunjung dan mencatat 15 triliun yen dalam pengeluaran wisata pada tahun 2030.
Sebagai bagian dari strategi mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, Badan Pariwisata Jepang telah membentuk jabatan baru untuk pejabat senior yang bertugas mempromosikan perjalanan domestik dan internasional. Peran baru ini resmi aktif sejak 1 Juli dan akan difokuskan pada peningkatan aktivitas perjalanan warga Jepang serta penguatan kapasitas sumber daya manusia di industri pariwisata.