Loading
ARAHDESTINASI.COM: Taman Nasional Tanjung Puting, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) diusulkan menjadi destinasi pariwisata prioritas atau masuk ke dalam Bali Baru (New Bali). Taman Nasional Tanjung Puting memiliki keunggulan berupa hutan tropis sebagai habitat asli orang utan di Indonesia dan menjadi destinasi kelas dunia.
“Tanjung Puting sejak lama dikenal wisatawan dunia. Taman Nasional Tanjung Puting satu-satunya yang akan menjadi destinasi prioritas New Bali di Kalimantan dengan daya tarik alam hutan tropis sebagai habitat asli orang utan di Indonesia,” kata Ketua Tim Percepatan Pembangunan Kalimantan Tengah Laksamana Purn Marsetio yang juga menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pengembangan dan Pengamanan Wisata Bahari, Ekosistem, Petualangan, dan Obyek Vital Wisata Nasional, dalam jumpa pers Wonderful Sail to Indonesia 2018 Kumai, di Jakarta, belum lama ini.
Popularitas Tanjung Puting yang sudah mendunia menurut Marsetio, bisa menjadi modal utama. Selain itu aksesibilitas pun sangat mendukung dengan adanya tiga bandara di Palangkaraya (ibukota provinsi), Pangkalan Bun (Kota Waringin Barat) yang paling dekat kelokasi, dan Kantingan serta Pelabuhan Kumai. “Di Pangkalan Bun juga sudah banyak fasilitas hotel berbintang,” ujar Marsetio yang didampingi Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar Dwisuryo Indroyono Soesilo, Sekda Provinsi Kalteng Fahrizal Fitri, Kadis Budpar Pemprov Kalteng Guntur Talajan, dan Kadis Budpar Pemkab Kotawaringin Barat Gusti Imansyah.
Terkait Wonderful Sail to Indonesia 2018 Kumai, KIndroyono Soesilo, menjelaskan para yahcter dari mancanegara akan singgah di beberapa pulau di Tanah Air dan akan melanjutkan ke titik singgah lain termasuk Kumai, 8-11 Oktober.
“Popularitas Tanjung Puting kita angkat kembali dalam berbagai event di antaranya dalam Wonderful Sail to Indonesia 2018, sebagai branding sail di Indonesia yang terpanjang di dunia dan diikuti sekitar 70 yacht yang akan melintasi perairan di Tanah Air selama 5 bulan,” katanya.
Indroyono menjelaskan selama 5 bulan belayar para yachter akan singgah di pulau-pulau sebagai titik labuh dari mulai entry port hingga exit port, telah dipersiapkan sekitar 53 destinasi yang akan disinggahi, termasuk Kumai pada 08-11 Oktober 2018.
“Di setiap destinasi yang disinggahi mereka membelanjakan uangnya untuk menikmati kuliner, membeli cinderamata, menggunakan transportasi lokal, maupun untuk keperluan lainnya. Ketika singgah di Pelabuhan Kumai, para peserta bisa menggunakan perahu klotok sebagai tempat menginap (homestay) sambil berjalan menuju TN Tanjung Puting,” papar Indroyono.
Kedatangan para yachter peserta Wonderful Sail to Indonesia 2018 akan membawa dampak langsung terhadap ekonomi masyarakat setempat serta menjadi sarana promosi yang efektif ke seluruh dunia.
Dengan ditetapkan Tanjung Puting sebagai New Bali ke-11 nantinya, diharapkan akan melengkapi atraksi yang dimiliki di 10 New Bali yaitu danau (Danau Toba-Sumut), pantai/bahari (Belitung-Babel, Tanjung Lesung-Banten, Kepulauan Seribu-DKI Jakarta, Mandalika-Lombok NTB, Pulau Komodo-NTT, Taman Nasional Wakatobi-Sulawesi Tenggara, dan Morotai-Maluku Utara), atraksi gunung (Gunung Bromo-Jatim), budaya (Candi Borobudur-Jateng), dan nantinya dilengkapi dengan atraksi hutan (Taman Nasional Tanjung Puting-Kalteng). “Usulan New Bali ke-11 ini merupakan satu-satunya yang ada di Pulau Kalimantan,” pungkas Marsetio. (*)