Sabtu, 04 Oktober 2025

Singapura akan Segera Realisasikan Rencana Hidup Bersama Virus Corona


  • Selasa, 17 Agustus 2021 | 23:29
  • | News
 Singapura akan Segera Realisasikan Rencana Hidup Bersama Virus Corona Foto ilustrasi: fernando zhiminaicela from Pixabay

ARAHDESTINASI.COM: Singapura kembali mengemukakan rencana untuk bersiap menjalani hidup bersama virus corona seperti halnya dengan penyakit umum lainnya seperti influenza.

Rencana itu dikemukakan seiring dengan tingginya tingkat vaksinasi dan sedikitnya kematian akibat Covid-19 di ‘Negeri Singa’ tersebut. Hingga saat ini Singapura tercatat sebagai negara dengan tingkat vaksinasi paling tinggi di dunia dengan catatan kematian akibat Covid-19 yang rendah.

Para ahli kesehatan seperti dilansir Antara dari Reuters, mengatakan bahwa Singapura kemungkinan akan melihat ratusan kematian tiap tahun akibat COVID-19, seperti halnya flu.

Namun, pendekatan pragmatis itu akan menjadi contoh bagi negara-negara lain yang ingin keluar dari penguncian ketika mereka mempercepat program vaksinasinya.

Singapura melaporkan hanya 44 kematian akibat COVID-19 sejak awal pandemi pada Januari 2020. Bandingkan dengan sekitar 800 kematian akibat flu dalam setahun, kata para dokter, yang terjadi di negara berpenduduk 5,7 juta itu.

“Kemungkinan terjadi ratusan kematian akibat COVID-19 terlihat mengejutkan dibandingkan dengan angka kematian selama ini dan itu layak dilakukan upaya pencegahan. itu setara dengan influenza yang tidak dipedulikan masyarakat," kata Alex Cook, pakar pemodelan penyakit menular di Universitas Nasional Singapura (NUS).

Menurut Cook, seribu orang mungkin akan meninggal satu atau dua tahun ke depan di Singapura jika vaksinasi bagi lansia tidak ditingkatkan.

Para ahli memperkirakan mayoritas kematian akan terjadi di kelompok usia paling tua yang belum divaksinasi meski memenuhi syarat hingga setengah tahun ke depan.

Menteri kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengatakan bulan ini bahwa ketika ekonomi dibuka, warga Singapura secara psikologis harus siap dengan angka kematian akibat COVID-19 yang mungkin akan meningkat.

Tiga perempat populasi Singapura telah menerima vaksin COVID-19 secara lengkap, dan negara itu berencana melonggarkan pembatasan pada September ketika tingkat vaksinasi mencapai 80 persen.

Hingga 16 Agustus, 80 persen warga berusia 70 tahun ke atas telah divaksin penuh, begitu pula 88 persen warga berusia 60-69 tahun.

Singapura mencatat enam orang meninggal akibat COVID-19 dalam dua pekan terakhir dan tak satu pun dari mereka telah menjalani vaksinasi.

Hasil awal model matematika menunjukkan bahwa angka kematian di antara lansia berusia 60 ke atas diprediksi mencapai 480 orang pada 2022, kata Teo Yik Ying, dekan Sekolah Kesehatan Publik Saw See di NUS.

Negara-negara lain yang sempat berhasil mengatasi virus corona di awal pandemi seperti Australia juga tengah mengganti strategi mereka untuk menghadapi lebih banyak kematian dalam era di mana COVID-19 akan tetap ada.

Namun, sebagai salah satu negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi di dunia, Singapura mungkin akan menjadi negara pertama yang menunjukkan apa arti sebenarnya dari kondisi tersebut.

"Jika negara mulai bergerak menuju strategi COVID-19 yang endemik, akan ada lebih banyak kematian akibat penyakit itu, meskipun masih belum jelas berapa banyak dari kematian itu dianggap berlebih dan berapa banyak kematian itu terjadi terlepas dari (ada tidaknya) COVID-19," kata Teo. (*)

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru