Loading
ARAHDESTINASI.COM: Kementerian Pariwisata dan Ekononomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengajak generasi milenial menjadi pelopor wisatawan yang patuh pada protokol kesehatan di era kenormalan baru.
Direktur Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Martini M. Paham, menjelaskan, pascapandemi COVID-19 diperkirakan akan terjadi paradigma dan tren berwisata baru yang lebih mengarah pada kesehatan dan kenyamanan pada berbagai sektor mulai dari atraksi, akomodasi, preferensi produk, transportasi, hingga label higienis.
“COVID-19 ini memaksa kita untuk belajar go digital, begitupun alat transaksi sudah berubah ke arah cashless jadi tinggal scan barcode, mulai dari beli makan di restoran, nonton pertunjukan, hingga membeli tiket pesawat. Kami berharap para milenial bisa menjadi pionir untuk cepat beradaptasi di era kenormalan baru, yang serba digital ke depan,” katanya dalam webinar Pariwisata dan Adaptasi Tatanan Baru yang diselenggarakan Genpi, baru-baru ini.
Baca juga:
Pariwisata Indonesia Cetak Pertumbuhan Positif, Kemenparekraf Genjot Promosi & Event DaerahMartini M. Paham menjelaskan, pada saat normal baru akan ada tiga skenario traveler. Pertama, travel defense atau mereka yang berwisata tanpa memikirkan kondisi yang saat ini terjadi. Kedua, travel phobia adalah yang tidak mau berwisata. Ketiga, travel wise, yakni traveler yang sangat memperhatikan banyak aspek dan terutama protokol kesehatan.
“Kami berharap Genpi bisa menjadi pionir bagi kelompok yang ketiga yakni wise traveler, serta menjadi pelaku wisata yang bertanggung jawab dan mematuhi protokol kesehatan” katanya.
Selain itu, kata Martini, kaum milenial Indonesia juga diharapkan dapat membantu menyebarkan kampanye “di Indonesia aja”, lantaran pascapandemi COVID-19, pemerintah mendorong wisata domestik berperjalanan kembali sebelum fokus menggarap pasar wisatawan mancanegara.
“Untuk itu, di era digital ini peran milenial dianggap penting untuk menyebarkan konten positif terutama di dunia digital terkait implementasi protokol kesehatan kebersihan, aman, nyaman untuk meningkatkan kepercayaan publik kembali pada Indonesia,” ujarnya.
Webinar itu antara lain dihadiri arasumber Direktur Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bappenas Leonardo A. Teguh Sambodo, Direktur Badan Pelaksana Otorita Danau Toba Arie Prasetyo, Direktur Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores Shana Fatina, Perwakilan Badan Otorita Pariwisata Borobudur Bisma Jatmika, Perwakilan ITDC Mandalika Marhan Trihartiko, dan Ketua Umum Genpi Indonesia Siti Chotijah. (*)