Minggu, 05 Oktober 2025

Bali Jadi Pilot Project Penerapan Program Cleanliness, Health, & Safety


  • Jumat, 15 Mei 2020 | 17:18
  • | News
 Bali Jadi Pilot Project Penerapan Program Cleanliness, Health, & Safety Foto: Dok Kemenparekraf

ARAHDESTINASI.COM: Bali ditetapkan menjadi pilot project dalam penerapan program Cleanliness, Health and Safety (CHS) sebagai salah satu strategi mempercepat pemulihan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pascapandemi Covid-19.

Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani, mengatakan nantinya semua destinasi mau pun lokasi pariwisata dan ekonomi kreatif diharuskan menerapkan program CHS.

Saat ini, tutur Giri, Kemenparekraf sedang menyiapkan langkah-langkah pemulihan antara lain menyusun SOP yang mengacu pada standar kesehatan, kebersihan dan keselamatan. Rincian program pemulihan akan dibahas dan dikomunikasikan ke seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Kemenparekraf bekerja sama dengan Kemenkes dan lembaga terkait dalam melakukan survei, verifikasi implementasi SOP CHS dengan baik dan benar sesuai standarisasi yang ditetapkan,” ujarnya saat rapat di kantor Gubernur Bali, baru-baru ini, seperti tertuang dalam keterangan tertulis.

Giri menjelaskan, tidak bisa lagi dielakkan, pandemi COVID-19 telah menciptakan perilaku manusia yang baru (new normal). Masyarakat jadi jauh lebih peduli terhadap faktor-faktor kebersihan, kesehatan, dan keamanan termasuk untuk destinasi pariwisata.

"Gerakan CHS ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan terhadap destinasi dan industri pariwisata Indonesia usai COVID-19 sehingga mendorong peningkatan pergerakan dan kunjungan wisatawan di Indonesia, yang pada tahap awal pasti akan didominasi oleh wisatawan domestik," katanya.

 

Konsep CHSSecara umum, Giri menjelaskan, konsep CHS mengacu pada protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan dan konsep pembangunan kepariwisataan berkelanjutan serta secara spesifik mengimplementasikan Sapta Pesona yang merupakan jiwa pariwisata Indonesia.

Secara terpisah dapat dikatakan konsep Cleanliness (kebersihan) merujuk pada keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah, dan bau. Selain itu kebersihan juga berarti besar dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia berbahaya.

Sementara Health (kesehatan) adalah layanan yang menerapkan aturan atau ketentuan kesehatan terhadap manusia dan lingkungan melalui kegiatan pencegahan, perawatan, pemantauan, dan pengendalian. Selain itu, juga menjalankan peran dengan mempromosikan peningkatan parameter lingkungan dan mendorong penggunaan teknologi dan perilaku yang ramah lingkungan dan sehat.

Sedangkan Safety (keselamatan) sudah mencakup faktor keamanan adalah keadaan bebas dari risiko, bahaya, pencemaran, ancaman, gangguan yang bersifat permanen dan nonpermanen, fisik dan nonfisik di suatu tempat dan waktu tertentu untuk mengelola, melindungi dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat, pengunjung dan kualitas lingkungan.

Serta yang tidak kalah penting adalah zero waste management di mana pengelola destinasi harus memiliki strategi dan penerapan kebijakan pengelolaan sampah yang baik.

"Perlu dilakukan uji coba dari penerapan SOP CHS ini, yang nantinya akan menjadi panduan bagi pemerintah daerah, pengelola destinasi pariwisata dan pengelola usaha pariwisata, serta pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif lainnya. Setelahnya baru dilakukan verifikasi, audit, dan sertifikasi CHS dengan melibatkan lembaga sertifikasi," kata Giri.

Untuk tahap awal, program ini akan coba diterapkan di Bali. Karena selain sebagai magnet utama wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara, Bali juga merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan penyebaran COVID-19 yang terkendali serta penanganan COVID-19 yang sangat bagus. (*)

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru