Minggu, 05 Oktober 2025

Ini Prediksi Perubahan Prilaku Wisatawan Usai Pandemi Covid-19


  • Minggu, 26 April 2020 | 20:57
  • | News
 Ini Prediksi Perubahan Prilaku Wisatawan Usai Pandemi Covid-19 Foto ilustrasi: Pexels from Pixabay

ARAHDESTINASI.COM: Pelaku usaha pariwisata diingatkan untuk mengubah pendekatan dan strategi berdasarkan perubahan perilaku yang baru setelah pandemi COVID-19 usai.

Pakar marketing Yiswohady dalam e-book 30 Prediksi Perilaku Konsumen di New Normal, mengatakan preferensi berlibur akan bergeser ke alternatif liburan yang tidak banyak orang seperti staycation, solo travel tour, wellness tour, juga virtual tourism.

“Belum lama ini hastag #WhenWeTravelAgain sempat viral dan masuk lima teratas trending topic di Indonesia. Itu menandakan kerinduan netizen untuk dapat berlibur dan beraktivitas di luar, sangat tinggi. Pasca COVID-19 berakhir, traveling menjadi komoditi teratas yang akan diburu konsumen. Hanya saja perubahan perilaku konsumen dan trennya harus diperhatikan,” papar Yuswohady dalam e-book yang dikirim ke redaksi.

Screen Shot 2020-04-26 at 9.06.21 PM

Pertanyaannya, bagaimana traveling ke depannya? Dengan ancaman COVID-19 yang masih terus mengintai, maka para travellers tidak bisa bebas keluyuran ke destinasi-destinasi wisata seperti sebelumnya.

“Tentu saja mereka tetap berlibur tapi dalam situasi dan kondisi yang bisa dikontrol dan tak terpapar virus. Mereka kian sadar melakukan self social distancing. Staycation atau berlibur di dalam lingkungan hotel akan menjadi pilihan terbaik. Aktivitas traveling kian menjadi aktivitas individual bukan lagi berbentuk grup. Wellness tour makin banyak peminat,” tulis Yuswohady.

Untuk keluarga, berlibur dengan kendaraan pribadi (bukan dengan transportasi umum seperti pesawat, cruise, atau kereta api), akan semakin populer.

Selain itu, bentuk baru virtual tourism akan mulai muncul dengan memanfaatkan virtual/augmented reality, meski belum bisa menandingi keunggulan traveling fisik dengan pengalaman see, smell, sound, touch, taste yang lebih deep, alamiah, dan otentik

Go VirtualIndustri konser musik termasuk yang paling keras dihantam wabah COVID-19. Banyak konser harus dibatalkan akibat pemberlakuan PSBB dan para penyelenggara mengalami kerugian.

Di titik ini, para pelaku entertainment tidak hanya berdiam diri, mereka harus memasuki“survival mode dengan melakukan inovasi menggelar virtual concert.

Beberapa waktu lalu, papar Yuswohady, Najwa Shihab mengajak para musisi untuk menggelar konser virtual bertajuk #dirumahaja untuk mengampanyekan social distancing. Di tingkat global, Global Citizents, organisasi nirlaba, menggelar konser nonstop 8 jam bertajuk: One World: Together at Home yang menampilkan musisi kondang dari Rolling Stones hingga Billy Eilish.

Menariknya, virtual concert menjadi sarana komunikasi baru yang lebih intens bagi musisi dan penonton. Survei dari Nielsen, konsumen rela membayar tiket untuk menyaksikan konser secara personal. More personal, more engage. Dengan pengalaman yang beda, setelah wabah usai, virtual concert akan menjadi kenormalan baru di industri leisure. (*)

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru