Loading
JAKARTA, ARAHDESTINASI.COM - Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia periode Juli 2024 naik 9,42 persen dibandingkan dengan Juni 2024, dan naik 16,91 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2023.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, mengatakan, peningkatan kunjungan wisman menjadi sinyalp ositif pariwisata Indonesia
Baca juga:
Tragedi Wisatawan Brasil di Gunung Rinjani: Kemenparekraf Perketat Aturan Pendakian Ekstrem
"Dilihat dari data jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada Juli 2024 memberikan sinyal yang positif. Data BPS menyebut kunjungan wisman mencapai 1,31 juta atau naik 9,42 persen dibandingkan bulan lalu. Sementara dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu naik 16,91 persen," ujar Nia Niscaya dalam The Weekly Brief With Sandi Uno yang berlangsung secara hybrid.
Secara kumulatif jumlah kunjungan wisman pada Januari hingga Juli 2024 sebesar 7.752.910 atau tumbuh sekitar 20,75 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Angka itu didapat dari pintu masuk udara, laut, darat, pos perbatasan, dan perbatasan laut.
"Kalau melihat target wisatawan mancanegara hingga Juli 2024 adalah 5.416.606, maka kita punya cadangan sekitar 2 jutaan terhadap target. Dan ini kalau dilihat dari target (batas) atas (sebesar) 14,3 juta di tahun ini, pencapaian 7 juta ini telah mencapai sekitar 54 persen, ini masih cukup bagus," kata Nia.
Sementara untuk wisatawan nusantara (wisnus), pada periode Januari hingga Juli 2024 jumlah pergerakannya mencapai 598,72 juta. Jumlah ini naik 18,03 persen dibandingkan secara kumulatif periode yang sama pada 2023.
"Pulau Jawa masih mendominasi karena memang penduduknya terbesar dan kalau dilihat data-data untuk wisnus, moda transportasi yang digunakan adalah jalan darat dan mobil pribadi, memang Pulau Jawa itu secara infrastruktur cukup menunjang khususnya karena ada jalan tol," ujar Nia.
Untuk wisatawan nasional, Nia mengungkapkan, selama periode Januari hingga Juli 2024 jumlahnya mencapai 5.342.902 perjalanan.
"Kalau dibandingkan jumlah (kunjungan) wisman yang 7,7 juta, ibaratnya kita masih punya tabungan 2 juta lebih angka Wisman. Tapi tentu kita tidak boleh lengah karena ini harus terus ditambah untuk wismannya supaya surplus Wisman makin besar, tidak bocor devisanya," ujar Nia.
Untuk destinasi tujuan wisatawan nasional, Malaysia menjadi urutan pertama kemudian diikuti Arab Saudi, Singapura, dan Thailand.
"Semoga kita bisa mencapai target yang ditetapkan di tahun ini," katanya.