Jumat, 07 Februari 2025

Sandiaga Uno Terpesona di Nepal van Java


  • Minggu, 04 April 2021 | 11:39
  • | News
 Sandiaga Uno Terpesona di Nepal van Java Foto: Dok Kemenparekraf

ARAHDESTINASI.COM: Destinasi wisata Dusun Butuh, Kaliangkrik, Magelang, Jawa Tengah, sudah cukup lama jadi pembicaraan di media-media sosial. Deretan rumah warna-warni berlatarpemandangan hijau membuat dusun itu dijuluki Nepal van Java.

Baru-baru ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengunjungi Dusun Butuh. Pada kesempatan itu, Sandiaga memutuskan untuk menginap.

“Saya diarahkan untuk menginap di Kota Magelang. Namun saya punya janji untuk menginap di desa wisata. Begitu bangun pagi saya enggak nyesel menginap di sini karena pemandangannya epik. Yang kita rasakan ini adalah suasana majestic, suasana yang sangat eksotis. Dan ini menjadi pengalaman pertama dalam hidup saya menginap di desa wisata,” ujarnya saat melakukan kunjungan (3/4).

Dusun Butuh memang memesona. Memiliki kontur dan letak pemukiman warga bertumpuk di lereng gunung dengan topografi yang tidak rata, mengingatkan kawasan Pegunungan Himalaya, Nepal.

Pada kesempatan itu, Sandiaga mengapresiasi masyarakat Dusun Butuh yang ternyata mampu memberikan pelayanan atau hospitality dengan baik kepada wisatawan yang datang. Kemenparekraf, katanya, akan mendorong pengembangan SDM, atraksi, aksesibilitas, dan amenitas serta permodalan bagi pelaku usaha di Kaliangkring.

“Dari segi infrastruktur jalan di sini perlu diperbaiki, drainase diperbaharui sehingga perekonomian di desa ini bergerak. Kemudian dari sisi atraksi perlu dikembangkan lagi berbasis nature and culture, pemandangan luar biasa. Ketiga amenitas, Griya Butuh sebagai salah satu contoh baik dan perlu diikuti homestay-homestay lainnya untuk perlu ditingkatkan," tutur Sandiaga.

Menparekraf mengatakan, pandemi ini membuat tren berwisata berubah. Segmentasi pariwisata ke depan yang disebutkan akan lebih personalize, customize, localize dan smaller in size.

“Pandemi ini membawa kita melakukan transformasi, tren pariwisata bergerak, yang dulunya berbondong-bondong dan massal, kini pendekatannya lebih alam terbuka dan pariwisata berbasis nature and culture dan perlu dikembangkan sebagai pariwisata yang berkelanjutan. Hal itu sesuai Sesuai RPJMN 2020 – 2024, Kemenparekraf/Baparekraf menargetkan sebanyak 244 desa wisata tersertifikasi menjadi desa wisata mandiri hingga 2024,” ujarnya. (*)

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru