Minggu, 05 Oktober 2025

Garuda Indonesia Optimistis dan Fokus pada Kinerja usai Kasasi Greylag Ditolak


  • Kamis, 01 Februari 2024 | 21:30
  • | News
 Garuda Indonesia Optimistis dan Fokus pada Kinerja usai Kasasi Greylag Ditolak
JAKARTA, ARAHKITA.COM - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk optimistis dapat meningkatkan kinerja dan pangsa pasar, setelah permohonan kasasi Greylag Entities terhadap Putusan Permohonan Pembatalan Perdamaian yang sebelumnya telah memenangkan Garuda Indonesia, resmi ditolak oleh Mahkamah Agung (MA).
 
 
“Dengan adanya putusan tersebut, Garuda Indonesia bisa lebih fokus pada langkah optimalisasi kinerja termasuk melalui peningkatan pangsa pasar serta pendapatan usaha, perbaikan posisi ekuitas hingga pemenuhan kewajiban usaha terhadap para kreditur sesuai dengan kesepakatan perjanjian perdamaian PKPU," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangan tertulis, Kamis (1/2).
 
Berkenaan dengan ditolaknya permohonan kasasi Greylag Entities, Garuda Indonesia sebagai perusahaan tercatat pada Bursa Efek Indonesia juga turut memperkuat tingkat kepercayaan stakeholder pasar modal dengan dilepaskannya salah satu kriteria pada Efek Pemantauan Khusus serta dihapuskannya Notasi Khusus B pada kode perusahaan tercatat, yaitu terkait kondisi dimohonkan pembatalan perdamaian. 
 
Pencabutan kriteria dan penghapusan notasi tersebut, sesuai langkah Mahkamah Agung (MA) menolak permohonan kasasi Greylag Entities melalui Putusan No. 1294 K/Pdt.Sus-Pailit/2023 dan No. 1296 K/Pdt.Sus-Pailit/2023. Dengan demikian, putusan kasasi tersebut telah berkekuatan hukum tetap.
 
Sejalan dengan hal tersebut, Garuda Indonesia saat ini terus melakukan optimalisasi langkah pengelolaan kinerja finansial guna memenuhi pencabutan kriteria lainnya terkait ekuitas Garuda Indonesia pada ”Efek Pemantauan Khusus” melalui pengelolaan posisi ekuitas Perusahaan. 
 
"Kami optimistis pemenuhan pencabutan kriteria "Efek Pemantauan Khusus" tersebut dapat secara bertahap kami penuhi selaras dengan outlook kinerja usaha yang kedepankan kami proyeksikan akan terus tumbuh positif", jelas Irfan.
 
Sampai dengan Kuartal 3-2023, Garuda Indonesia berhasil membukukan total pendapatan USD2,23 miliar, tumbuh 48 persen dari periode yang sama tahun lalu USD1,5 miliar. Pertumbuhan pendapatan usaha Garuda Indonesia hingga Kuartal 3-2023 tersebut turut dikontribusikan oleh Pendapatan usaha perseroan yang dihasilkan dari peningkatan penerbangan berjadwal sebesar 49,02% year-on-year (YoY) menjadi US$1,72 miliar, penerbangan tidak berjadwal meraih pendapatan sebesar US$274,25 juta, dan pendapatan lainnya mencapai US$234,91 juta.
 
Solidnya pertumbuhan kinerja usaha juga terlihat dari tren pertumbuhan kinerja operasi, di mana hingga periode Kuatal 3-2023 (YTD September 2023) Garuda Indonesia secara Group berhasil mengangkut sebanyak 14,28 juta penumpang, tumbuh 36,05 persen dibandingkan capaian angkutan penumpang pada periode yang sama di tahun sebelumnya.  
 
Pada periode yang sama, Garuda Indonesia sebagai main brand juga mencatatkan pertumbuhan angkutan penumpang sebesar 55,48 persen menjadi 5,76 juta penumpang—terdiri dari 4,58 juta penumpang domestik dan 1,18 juta penumpang internasional yang masing-masing tumbuh secara signifikan sebesar 41,44 persen dan 153,75 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.  
 
“Dengan indikator kinerja keuangan yang semakin membaik, utamanya melalui pertumbuhan pendapatan, kedepannya outlook pemulihan kinerja kami harapkan secara bertahap dapat terus tumbuh positif secara konsisten,” tutup Irfan.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru