Loading
GARAHDESTINASI.COM: Harga tiket Citilink dan Garuda Indonesia mengalami penurunan karena pembebasan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC) yang diberlakukan oleh Pemerintah, sebagai bagian dari kebijakan stimulus subsidi penerbangan.
Kebijakan subsidi itu berlaku mulai 23 Oktober hingga 31 Desember 2020 dan berlaku di 13 bandara yang sudah ditetapkan. Dalam keterangan tertulis, Citilink menyebutkan, tiket Citilink turun sekitar 10% hingga 15% dari harga tiket publish.
Sesuai ketentuan, penurunan harga itu berlaku untuk pembelian tiket keberangkatan dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK), Bandara Hang Nadim (BTH), Bandara Kualanamu (KNO), Bandara I Gusti Ngurah Rai (DPS), Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Bandara Halim Perdanakusuma (HLP), Bandara Lombok Praya (LOP), Bandara Jenderal Ahmad Yani (SRG), Bandara Sam Ratulangi (MDC), Bandara Komodo (LBJ), Bandara Silangit (DTB), Bandara Banyuwangi (BWX), serta Bandara Adisutjipto (JOG).
Sedangkan untuk Garuda Indonesia berlaku di 10 bandara yang dilayani, dari 13 bandar udara yang ditetapkan pemerintah.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan bahwa di tengah tantangan kinerja industri penerbangan pada masa pandemi COVID-19 ini, hadirnya stimulus PJP2U ini menjadi langkah signifikan yang diharapkan dapat mendukung upaya pemulihan kinerja maskapai penerbangan.
Kebijakan ini juga diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk kembali menggunakan layanan transportasi udara.
"Kami tentunya berharap kebijakan stimulus ini dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan tren pergerakan penumpang penerbangan domestik. Kami percaya melalui sinergi ekosistem industri penerbangan yang solid ini bersama dengan regulator dan stakeholder penerbangan lainnya, menjadi pondasi fundamental dalam mendukung keberlangsungan usaha yang lebih optimal bagi industri penerbangan nasional ditengah Pandemi COVID-19 ini", jelas Irfan.
Direktur Utama Citilink Juliandra dalam keterangan tertulis mengapresiasi serta menyambut baik program stimulus penerbangan yang digagas oleh Kementerian Perhubungan.
“Seiring dengan program baik pemerintah ini, kami berkomitmen untuk mendukung secara penuh dalam mengimplementasikan program stimulus ini, sehingga dapat mendorong masyarakat untuk melakukan perjalanan dengan aman dan nyaman serta menggairahkan kembali industri penerbangan domestik khususnya pada masa adaptasi kebiasaan baru", katanya. (*)