Minggu, 05 Oktober 2025

Pariwisata Kehilangan Potensi Pendapatan Rp60 Triliun pada Kuartal Pertama 2020


  • Kamis, 16 April 2020 | 23:51
  • | News
 Pariwisata Kehilangan Potensi Pendapatan Rp60 Triliun pada Kuartal Pertama 2020 Ilustrasi: Gerd Altmann from Pixabay

ARAHDESTINASI.COM: Sepanjang Januari-April 2020 industri pariwisata kehilangan potensi pendapatan dari kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sekitar 4 miliar dolar AS atau setara dengan Rp60 triliun.

"Pariwisata kehilangan potensi pendapatan dari wisatawan asing sekitar 4 miliar dolar AS atau setara Rp60 triliun sepanjang Januari-April 2020," kata Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani dalam seminar virtual bertajuk Strategi Pengelola Industri Perhotelan Menghadapi COVID dan Krisis di Jakarta, baru-baru ini seperti dilansir Antara.

Hariyadi menjelaskan angka tersebut dihitung berdasarkan pertimbangan okupansi dan lainnya berdasarkan perbandingan dengan capaian sepanjang tahun 2019 sebesar 17,6 miliar dolar AS.

Sementara itu potensi kehilangan sektor perhotelan dan restoran (di hotel) untuk pasar domestik sekitar Rp30 triliun.

Dia menuturkan berdasarkan laporan yang dihimpun PHRI, per 13 April 2020 sedikitnya sudah ada 1.642 hotel dan 353 restoran/tempat hiburan yang berhenti beroperasi.

Ia juga mengungkapkan tingkat keterisian kamar hotel klasifikasi bintang rata-rata hanya 49,2 persen saja. Ada pun saat ini tingkat hunian di hotel mendekati nihil. Demikian pula yang dialami oleh bisnis restoran.

Sejumlah daerah yang paling terdampak, yakni Manado, Bali dan Batam. "Yang terberat memang pekerja di sektor pariwisata yang terdampak paling awal. Mereka kondisinya cuti di luar tanggungan perusahaan," katanya.

Hariyadi mengakui karyawan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih relatif sedikit. Pasalnya, perusahaan tidak mungkin bisa menyiapkan pesangon di tengah kondisi pandemi saat ini.

"Jumlah karyawan yang terancam itu siginifikan. Sektor hotel saja pada 2018 total pekerjanya ada 408 ribu orang. Mungkin 2020 naik angkanya 10 persen jadi sekitar 550 ribu orang. Restoran jumlahnya lebih besar, mungkin karyawan saja bisa 1 juta orang, jadi 1,5 juta karyawan hotel dan restoran yang terdampak," katanya. (*)

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru