Loading
ARAHDESTINASI.COM: Asosiasi Biro Perjalanan Indonesia (ASITA) mengusulkan pemberian kredit lunak berbunga rendah untuk menjaga cash flow perusahaan yang terdampak wabah Covid-19 agar bisa bertahan dan tetap bisa membayar gaji karyawan dan operasional perusahaan.
Ketua ASITA Nunung Rusmiati, mengatakan saat ini usaha biro perjalanan di Indonesia hampir tidak ada lagi kegiatan. Karena itu banyak karyawan yang ‘dirumahkan’ dengan konsekuensi dibayar dengan basic salary atau 50% dari basic salary, atau bahkan cuti tanpa dibayar.
“Hal seperti itu terpaksa dilakukan karena banyak anggota ASITA yang sudah kesulitan cash flow,” terang Rusmiati yang hadir dalam jumpa pers virtual yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) baru-baru ini (7/4).
Untuk mengatasi kesulitan keuangan tersebut, ASITA juga mengusulkan ada keringanan pajak, biaya listrik, BPJS, dan retribusi lainnya.
Selain itu, ASITA berharap pemerintah akan aktif dan gencar melakukan promosi di masa pemulihan dan memprioritaskan promosi daerah-daerah yang tidak terdampak Covid-19, ketika daerah yang terkena masih dalam kondisi recovery. Selain itu ASITA juga berharap pemerintah memfasilitasi biro perjalanan wisata inbound untuk ikut promosi. (*)