Loading
ARAHDESTINASI.COM: Objek wisata terbaru di Kawasan Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar) The Great Asia Afrika direkomedasikan untuk ditutup sementara karena melanggar tata ruang yang ditetapkan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat.
Kepala Bidang Penataan Ruang Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar, Bobby Subroto di Kota Bandung, mengatakan rekomendasi penutupan sementara objek wisata tersebut merupakan rekomendasi keputusan setelah peninjauan ke lokasi.
Dari hasil peninjauan tersebut, kata Bobby, diketahui bahwa The Great Asia Afrika Lembang melanggar tiga aturan yang ditetapkan yakni berkaitan dengan tata letak bangunan yang mana bangunan objek wisata tersebut berada di kawasan sempadan sungai.
Baca juga:
Sari Ater akan Hadirkan Cable Car untuk Hubungkan Kawasan Wisata Tangkuban Perahu hingga Lembang"Dia itu ada di dalamnya, harusnya itu tidak boleh kan. Kami itu di dalam rekomendasi itu dilarang dan itu ada di L1 (Kawasan Bandung Utara Zona L1 yakni kawasan lindung, sempadan sungai), kami sudah sampaikan ke teman-teman di Pemkab Bandung Barat tolong itu diperhatikan," kata dia seperti dikutip Antara.
Hal lain yang dilanggar terkait tidak adanya bangunan untuk parkir kendaraan sehingga keberadaan kawasan objek wisata tersebut sering membuat kemacetan, khususnya saat akhir pekan atau libur panjang. "Kami sudah merekomendasikan lahan parkir tapi itu tidak tersedia," katanya
Hal ketiga yang dilanggar oleh The Great Asia Afrika Lembang adalah peletakan bangunan di kemiringan elevasi di atas 30 persen.
"Seharusnya pembangunan atau bangunan tidak semasif itu kalau menurut hemat kami. Harus disesuaikan lagi. Kemudian juga ketinggian bangunan, karena kalau kita identifikasi ada di ketinggian 1.000 mdpl harusnya bangunan tidak boleh lebih dari tiga lantai,.”
Oleh karena itu, tutur Bobby, solus jangka pendek terkait pelanggaran tersebut ialah harus dilakukan semacam kegiatan penutupan sementara.
"Ya harus karena kalau tidak dilakukan, dengan cuaca seperti sekarang dan dengan bangunan-bangunan yang ada, di bawahnya bisa tergelincir, air bah. Kita enggak tahu soal fenomena alam, makanya kami sudah minta untuk segera dilakukan penutupan operasional dalam diskusi dengan Pemkab Bandung Barat," tukasnya. (*)