Loading
ARAHDESTINASI.COM: Konsumen pengguna Yogyakarta International Airport (YIA) bakal menikmati kemudahan transportasi dengan adanya soft launching angkutan antarmoda yang dilakukan Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi.
Soft launching itu dilakukan sehubungan dengan akan dilaksanakannya operasional penuh penggunaan Bandara YIA, serta untuk mendukung pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur.
"Dengan adanya angkutan antarmoda ini diharapkan ada konektivitas antara Bandara YIA dengan KSPN Borobudur. Sebagaimana kebijakan pemerintah dan arahan Presiden, KSPN superprioritas harus didukung penuh. Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp9 miliar pada tahun ini untuk mensubsidi angkutan antarmoda. Kita harapkan nanti tarif DAMRI sekitar Rp 25.000 dari Kota Yogyakarta ke Bandara YIA,” kata Budi Setiyadi di Yogyakarta.
Terdapat 2 (Dua) rute Dukungan Angkutan Antarmoda untuk Bandara YIA ,yaitu sebagai berikut:
Rute 1 |
Bandara YIA – Ambar Ketawang – Wirobrajan – Universitas Gajah Mada – Jl. Affandi – Hartono Mal, ada 11 Bus yang melayani dengan headway selama 20 Menit
|
Rute 2 |
Bandara YIA – Gamping – Ring Road Barat – Term. Jombor – Komplek Pemda Sleman – Sleman City Hall, ada 10 Bus yang melayani dengan Headway selama 20 Menit.
|
Sedangkan untuk dukungan angkutan antarmoda Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Candi Borobudur, rute yang dilayani adalah:
1 |
Bandara YIA – Tebing Gunung Gajah – Goa Kiskendo – Plono – Samigaluh – Jl. Nanggulan Mendut – Candi Borobudur (via Bukit Menoreh), 11 Bus yang melayani dengan Headway selama 30 Menit.
|
2 |
Bandara Yia – Wates – Nanggulan – Dekso – Candi Borobudur, 7 Bus yang melayani dengan Headway selama 30 Menit.
|
3 |
Candi Borobudur – Term. Muntilan – Term. Jombor – Grand Inna Malioboro, 6 Bus yang melayani dengan Headway selama 30 Menit.
|
"Rute-rute yang kita buat ini, akan berhenti di beberapa tempat, sementara pakai tempat yang ada, tapi ke depan saya sangat berharap kita bersama, Ditjen Perhubungan Darat, DAMRI, maupun pemerintah daerah bisa berkolaborasi menyiapkan shelter, ruang tunggu bagi penumpang," kata Budi.
Dia menambahkan, jika layanan Angkutan Antarmoda Bandara YIA telah mencapai load factor yang ditargetkan, maka jenis layanan ini akan berubah menjadi komersil. “Kita juga akan terus mengevaluasi rute-rute yang dibutuhkan untuk menunjang mobilitas masyarakat,” ujarnya.
Nantinya, layanan Angkutan Antarmoda Bandara YIA akan terintegrasi dengan moda lain seperti Kereta Api dan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga masyarakat dapat beralih menggunakan transportasi umum. (*)