Jumat, 29 Maret 2024

Trend Wisata 2019


  • Jumat, 19 Oktober 2018 | 09:35
  • | News
 Trend Wisata 2019 Foto: Dok booking.com

ARAHDESTINASI.COM: Ke mana kita akan berwisata tahun depan? Sudahkah punya rencana? Jika belum, bacalah beberapa prediksi trend wisata dari booking.com ini. siapa tahu bisa dijadikan sumber inspirasi. Manajemen situs tersebut melakukan riset pada 163 juta ulasan yang sudah terverfikasi dan temuan dari 21.500 wisatawan di 29 negara yang menghasilkan delapan prediksi trend wisata 2019.

1. Berwisata Sambil Belajar (The Appren-trip)Di 2019 akan ada banyak wisatawan yang membuat keputusan perjalanan dengan lebih serius. Mereka ingin mendatangi destinasi baru, sekaligus membuat perjalanan wisata menjadi lebih berarti.

Lebih dari setengah (56%) wisatawan global setuju bahwa bepergian telah mengajarkan keterampilan hidup yang tak ternilai. Tahun depan diprediksi akan terjadi peningkatan pada jumlah liburan yang bertujuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan relawan atau aktivitas keterampilan lintasgenerasi.

Secara khusus, Generasi Z akan semakin memikirkan nilai gelar sarjana mereka yang berharga dan berharap untuk mendapat keterampilan hidup serta pengetahuan praktis dari perjalanannya. Melihat kecenderungan yang terjadi, 68% wisatawan global akan mempertimbangkan untuk berpartisipasi dalam pertukaran budaya demi mempelajari keterampilan baru, diikuti denganvolunteering trip (54%) dan penempatan kerja di luar negeri (52%).

2. Mendambakan KemudahanKemudahan akan menjadi tolak ukur untuk menilai inovasi teknologi travel. Beberapa tahun belakangan, wisatawan telah mendengar banyak gebrakan seputar kecerdasan buatan (AI), virtual reality (VR) hingga pengenalan suara. Di tahun mendatang, inovasi yang menjuarai adalah inovasi yang secara mulus dapat menawarkan teknologinya sebagai solusi praktis bagi para wisatawan. Pikirkan akses kamar tanpa kunci, cukup dengan ponsel, tips perjalanan personal, atau concierge robot yang dapat berkomunikasi dengan tamu dalam bahasa mereka.

Beberapa inovasi yang akan membuat kita berdecak kagum ternyata tidak hanya yang paling futuristik atau eksotis. Para wisatawan ternyata juga lebih antusias menggunakan pelacakan bagasi real-time melalui aplikasi seluler (57%), dan memiliki satu aplikasi untuk semua perencanaan, pemesanan dan kebutuhan perjalanan mereka (57%), ketimbang untuk prospek menggunakan transportasi self-driving di tempat tujuan (40%).

Hal-hal kompleks namun mampu dibuat sederhana justru akan meningkatkan tingkat kepercayaan diri dan fleksibilitas para wisatawan. Di tahun 2019 juga akan terlihat lebih banyak teknologi yang dikembangkan untuk perencanaan pra-perjalanan. Hampir sepertiga (31%) wisatawan global menyukai gagasan agen perjalanan virtual di rumah mereka, seperti menggunakan fitur yang diaktifkan dengan suara untuk menjawab pertanyaan. Satu dari lima orang ingin teknologi seperti augmented reality untuk membiasakan diri dengan destinasi sebelum mereka tiba.

3. Teritori yang Tak TerjamahNASA akan memulai pembangunan Lunar Space Station-nya pada tahun 2019 (peluncurannya pada 2022) dan kita akan terus melihat investasi yang cukup besar di luar angkasa. Pada 2019 dan seterusnya, manusia akan terus mendorong batas ekstrem dengan kemajuan teknologi ruang angkasa. Prospek pariwisata ruang angkasa tidak akan tampak seperti lompatan raksasa lagi. Empat dari sepuluh wisatawan (40%) mengakui bahwa mereka senang dengan prospek perjalanan ruang angkasa di masa depan, dan terbuka untuk mempertimbangkan pengalaman itu sendiri (38%).

Yang paling menarik adalah terra firma, di mana enam dari sepuluh (60%) wisatawan ingin mencoba menginap di bawah laut. Berbagai tipe hotel dan rumah liburan yang terkesan mustahil untuk ditinggali akan bermunculan di 2019.

4. Lebih Dekat dan PersonalTahun 2019 akan semakin terlihat perkembangan pesat dalam konsumsi informasi perjalanan. Panduan perjalanan yang umum dan komprehensif akan diganti dengan konten yang semakin pendek, relevan, dan personal, yang dapat diintegrasikan dengan rapi di feed wisatawan.

Sepertiga dari wisatawan (34%) menginginkan seseorang atau sesuatu untuk membuat rekomendasi perjalanan untuk mereka, dan sekitar dua perlima (41%) ingin teknologi seperti AI untuk membuat saran perjalanan berdasarkan pengalaman sebelumnya. Bahkan, lebih dari setengah (52%) akan senang kalau ada inovasi teknologi seperti pemandu wisata digital. Karena rekomendasi yang personal dan individual semakin penting, mereka berharap para produsen konten perjalanan besar dan profesional untuk menyediakannya dengan teknologi AI di sepanjang 2019, supaya mereka bisa memanfaatkannya di saat mereka membutuhkan.

5. Bepergian Dengan Hati NuraniDengan adanya peningkatan minat global dalam isu-isu sosial seperti hak asasi manusia, kesetaraan dan kondisi kerja, 2019 adalah tahun di mana akan banyak ditemukan wisatawan yang sadar akan nilai sosial. Mereka mempertimbangkan isu-isu sosial, politik dan lingkungan di destinasi potensial sebelum mengambil keputusan.

Saat ini hampir separuh (49%) wisatawan merasa masalah sosial di tempat tujuan sangat penting ketika memilih sebuah destinasi. Lebih dari setengah (58%) memilih untuk tidak pergi ke suatu destinasi jika mereka merasa dampaknya akan negatif terhadap orang-orang yang tinggal di sana.

Dan karena wisatawan kini semakin mencari pengalaman baru dan otentik, mereka juga ingin memastikan bahwa mereka dapat bepergian dengan aman, tanpa mengalami diskriminasi jenis kelamin, etnis, atau orientasi seksual. Sebagai contoh banyak destinasi dan organisasi akan semakin meningkatkan dukungan bagi wanita yang bepergian sendiri. Data Booking.com mengungkapkan bahwa hampir satu dari lima (19%) wisatawan berencana melakukan perjalanan untuk menghadiri Festival Pride pada tahun 2019. Kebanyakan adalah penjelajah muda, dengan hampir sepertiganya (30%) berusia 18 hingga 34 tahun.

6. Plastik Sangat Tidak FantastikMasalah plastik sekali pakai akan terus menjadi topik hangat. Pada tahun 2019, kepedulian lingkungan akan berubah menjadi tindakan yang lebih besar. Generasi milenial dan Gen Z mencari pengalaman yang berkelanjutan di tempat tujuan mereka, sementara penyedia akomodasi akan mencari cara untuk mengurangi penggunaan plastik dan meningkatkan kredensialnya dalam praktik berkelanjutan. Sebagian besar wisatawan global (86%) mengatakan bahwa mereka bersedia meluangkan waktu untuk kegiatan yang mengimbangi dampak lingkungan dari kunjungan mereka, dengan lebih dari sepertiganya (37%) bersedia membersihkan sampah dan plastik dari pantai atau atraksi wisata lain.

7. Kurasi PengalamanPerjalanan dengan pengalaman adalah salah satu tren utama 2018. Tetapi pada 2019 akan membawa lebih jauh lagi. Hampir dua pertiga dari wisatawan (60%), menghargai pengalaman lebih tinggi daripada harta benda, sehingga mereka akan memilih pengalaman otentik, mulai dari makan, tidur, belanja, hingga menonton pertandingan olahraga favorit. Mereka menekankan pada pentingnya menciptakan momen yang memberi kebahagiaan dan kenyamanan yang tak terlupakan bahkan setelah pulang.

Ketika kita semua terus tenggelam dalam kesibukan, pengalaman akan membantu meringankan beban kehidupan yang penuh tekanan. Pada 2019, dua perlima wisatawan (42%) berencana mengunjungi destinasi yang membuat mereka merasa seperti anak kecil lagi. Kita akan melihat properti yang ingin menambahkan lebih banyak sentuhan anak kecil dan lucu seperti kolam bola atau kastil goyang untuk orang dewasa. Milenial dan Gen Z, yang merupakan kelompok terbesar yang melakukan perjalanan untuk merayakan momen kecilnya kembali.

8. Memaksimalkan Perjalanan Mikro Lebih dari setengah wisatawan global (53%) berencana untuk melakukan lebih banyak perjalanan saat akhir pekan. Akan ada lebih banyak perjalanan yang terukur, atau perjalanan dengan itinerary padat dalam jangka waktu yang lebih singkat. Mereka percaya bahwa pengalaman yang berkesan tidak selalu harus dilakukan di tempat yang luar biasa, atau dalam jangka waktu yang lama.

Dengan inovasi yang berkelanjutan dalam dunia transportasi, terlihat dari semakin banyaknya rute penerbangan dengan harga yang semakin terjangkau, penyewaan mobil on-demand yang mudah diakses, serta informasi transportasi real-time yang praktis, perjalanan mikro menjadi lebih bervariasi dan disesuaikan sehingga lebih pendek, lebih personal, dan bermanfaat. Terjadi lonjakan keinginan untuk tinggal di jenis akomodasi yang unik dan luar biasa, yang bisa membuat perjalanan jadi tak terlupakan, bahkan perjalanan yang pendek sekali pun. (*)

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru