Jumat, 19 April 2024

Lagi, 17 Pendaki Everest Positif Covid-19


  • Jumat, 07 Mei 2021 | 16:20
  • | News
 Lagi, 17 Pendaki Everest Positif Covid-19 Foto ilustrasi: David Mark from Pixabay

ARAHDESTINASI.COM: Kasus positif Covid-19 di kalangan pendaki Gunung Everest, Nepal terus bertambah. Terbaru dilaporkan sebanyak 17 pendaki dilarikan ke Kathmandu dan dinyatakan positif Covid-19, Rabu (5/5).

Situs berita The Print mengutip BBC melaporkan petugas base camp di Nepal telah menerima laporan 17 pendaki yang positif Covid-19 dari rumah sakit di ibu kota Kathmandu tempat mereka dikirim untuk perawatan.

“Kami baru saja menerima konfirmasi dari Kathmandu tentang 17 kasus positif pada pendaki yang diterbangkan dari Everest,” kata Lhakpa Nuru Sherpa, seorang pejabat Asosiasi Penyelamat Himalaya, yang mengoperasikan klinik medis resmi pemerintah di base camp.

Namun, pemerintah Nepal membantah mengetahui tentang meningkatnya infeksi di kamp-kamp Everest.

“Sejauh ini tidak ada kasus Covid di base camp Everest yang dilaporkan ke Kementerian Pariwisata,” kata Prem Subedi, wakil sekretaris di Kementerian Kebudayaan, Pariwisata, dan Penerbangan Sipil Nepal.

BBC mencatat  penyangkalan pemerintah telah menimbulkan kekhawatiran bahwa mereka meremehkan situasi karena khawatir hal itu akan menekan mereka untuk menutup ekspedisi, yang merupakan sumber pendapatan utama bagi negara.

Otoritas kamp di Everest berusaha untuk mengatasi virus dengan mewajibkan pendaki yang berkunjung untuk melakukan karantina sebelum melanjutkan ke base camp.

Covid-19 di Everest dinilai sangat mengkhawatirkan karena pendaki sering salah mengira gejala Covid-19 sebagai penyakit ketinggian, yang menunda deteksi kasus, isolasi, dan evakuasi.

Bulan lalu, hanya beberapa minggu setelah puncak tertinggi di dunia dibuka kembali untuk pendaki setelah setahun ditutup, pendaki gunung Norwegia Erlend Ness dinyatakan positif Covid-19.

Ness, yang awalnya diduga menderita penyakit ketinggian, diterbangkan dari kamp ketika kondisinya tidak menunjukkan perbaikan setelah enam hari di pegunungan. Tidak adanya fasilitas pengujian Covid di klinik kesehatan base camp menjadi hambatan utama.

“Kami telah meminta fasilitas pengujian tetapi pemerintah mengatakan mereka tidak dapat memberikan izin,” kata Dr Prakash Kharel, yang bekerja di klinik kamp, ​​kepada BBC.

Dia juga mengatakan, jumlah orang yang menunjukkan gejala Covid-19, seperti batuk dan demam terus menerus, meningkat setiap hari.

Gunung Everest ditutup pada tahun 2020 karena pandemi dan dibuka kembali tahun ini pada bulan April untuk musim pendakian. Kementerian Pariwisata dan Penerbangan Sipil Nepal telah membagikan rekor 394 izin pendakian Everest untuk ekspedisi. Biaya untuk mendaki Gunung Everest bagi pendaki asing adalah US$ 11.000

Kasus Covid-19 di Nepal terus meningkat, dan memaksa negara itu menghentikan semua penerbangan domestikdan internasional hingga 14 Mei. Pemerintah juga menutup 22 titik perbatasan dengan India. (*)

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru