Jumat, 29 Maret 2024

209 negara di Dunia Telah Melakukan Pembatasan Perjalanan


  • Sabtu, 18 April 2020 | 13:31
  • | News
 209 negara di Dunia Telah Melakukan Pembatasan Perjalanan Foto: UNWTO

ARAHDESTINASI.COM: Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) melaporkan 96% destinasi di seluruh dunia atau 209 negara di dunia telah melakukan pembatasan perjalanan sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

Negara-negara di Afrika, Asia Pasifik, dan Timur Tengah disebutkan 100% telah memberlakukan pembatasan terkait Covid-19 sejak Januari 2020.

Laporan yang dibeberkan dengan pengamatan hingga 6 April 2020 itu juga menyebutkan bahwa 92% destinasi di Amerika juga telah melakukan pembatasan, sedangkan persentase di Eropa sebesar 93%.

UNWTO membagi pembatasan perjalanan itu dalam empat kategori yang sudah diterapkan di 209 destinasi perjalanan dunia (negara).

1. Sekitar 43% (90 tujuan) telah sepenuhnya atau sebagian menutup perbatasan mereka.

2. Sekitar 21% (44 tujuan) telah menerapkan larangan kedatangan wisatawan dari negara tertentu atau pun larangan transit bagi penumpang yang sudah mendatangi negara tertentu.

3. Sekitar 27% (56 tujuan) telah menangguhkan semua atau sebagian penerbangan internasional.

4. Sebanyak 9% menerapkan langkah-langkah seperti, meminta isolasi diri atau karantina segera 14 hari sejak kedatangan, pembatalan visa atau tidak ada lagi penerbitan visa, larangan bepergian bagi penumpang yang datang darinegara tertentu, meminta sertifikat medis dari penumpang yang tiba dengan hasil negatif COVID-19.

Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili, mengatakan Covid-19 telah mempengaruhi perjalanan sedemikian rupa dan belum pernah ada dalam sejarah perkembangan pariwisata dunia.

“Manfaat yang selama ini dibawa sektor ini terancam. Jutaan pekerjaan bisa hilang, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan pun terancam. UNWTO menyerukan kepada pemerintah negara-negara untuk terus meninjau pembatasan perjalanan dan mempermudah atau mencabut begitu kondisi sudah aman,” ujar Pololikashvili lewat keterangan pers yang dilansir UNWTO. (*)

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru