Loading
ARAHDESTINASI.COM: Untuk mengobati keinginan mendaki Gunung Prau, Jawa Tengah yang terkenal memiliki keindahan matahari terbit terbaik se-Asia Tenggara, lebih dari 300 pendaki, hari ini mengikuti pendakian virtual Gunung Prau yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Koperasi Sentra Wisata Alam Nusantara (Kopi Setara).
Pendakian virtual itu dikemas menarik dan padat informasi. Menjadi salah satu rangkaian pendakian virtual enam gunung di Indonesia yang berlangsung 19 Oktober hingga 24 Oktober 2020. Peserta bisa mendaftar dan mengikuti acara lewat zoom atau menyaksikan siaran langsung di chanel Youtube Kemenparekraf.
Gunung Prau (2590 mdpl) merupakan salah satu gunung yang banyak diincar para pendaki dan wisatawan. Dalam kondisi normal, sebagian besar wisatawan yang datang untuk menyaksikan Dieng Culture Festival, bisa dipastikan akan melakukan pendakian Prau.
Mereka mulai menapaki jalur Prau lewat tengah malam agar masih bisa menyaksikan ribuan bintang di saat cuaca cerah, sekaligus menunggu keindahan matahari terbit. Saat matahari terbit, pucuk Gunung Sindoro, Sumbing, Merbabu, dan Merapi bisa terlihat dengan jelas.
Pendakian Virtual Gunung Prau kali ini ditemani Mas Ulum, pemandu bersertifikat ianggota Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) yang sudah memiliki pengalaman berskala nasional dan internasional.
Selama acara pendakian virtual, mas Ulum berbagi banyak informasi dan tips, dilengkapi dengan panduan Google Map dan penjelasan atraktif.
Sebelum masuk ke acara inti, mas Ulum menjelaskan bahwa titik kedatangan sebelum ke basecamp awal Gunung Prau bisa ditempuh melalui jalur udara dan darat.
Jalur udara bisa dipilih dari bandara di Solo, Semarang, maupun Yogyakarta International Airport. Dari ketiga bandara itu dilanjutkan dengan kendaraan roda empat menuju basecamp, dengan lama perjalanan sekitar 3,5 jam.
Dia juga menjelaskan, ada 8 basecamp pendakian Gunung Prau yang tersebar di Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Kendal, dan Batang.
Pendakian virtual ini memilih memulai petualangan dari basecamp Patak Banteng yang menjadi favorit. Jalan yang ditempuh di jalur ini cukup terjal, namun jaraknya pendek sekitar 2,1 km menuju puncak Prau.
Foto Peta: Phinemo.com
PROSEDUR & PERSYARATAN
Foto: Tripadvisor
PENDAKIANMas Ulum menjelaskan, ada empat pos utama yang akan dilewati sebelum sampai ke puncak Prau, yaitu Pos Sikut Dewo, Canggal Walangan, Cacingan, dan Plawangan. Sepanjang jalur pendakian Gunung Prau, bisa ditemui cukup banyak tempat duduk kayu sederhana untuk beristirahat.
Pos 1 Sikut Dewo (80 mdpl)- Dinamakan sikut dewo karena melalui belokan tajam seperti lekukan siku tangan manusia- Dari basecamp menuju Pos Sikut Dewo akan melewati perkampungan, jalan bebatuan, dan kemudian tangga yang menjadi tantangan pertama pendakian- Sepanjang perjalanan banyak perkebunan kentang yang bisa dibeli saat turun dari pendakian untuk oleh-oleh- Lama perjalanan dari basecamp ke Pos Sikut Dewo sekitar 30 menit berjalan kaki- Dari basecamp bisa masih bisa menggunakan jasa motor dengan biaya sekitar Rp15 ribu- Dari pos 1, hamparan Desa Patak Banteng bisa dilihat dengan jelas- Masih ada warung makan
Pos 2 Canggal Walangan (2200 mdpl)- Dinamai Canggal Walangan karena saat itu ada pohon tumbang yang dipenuhi belalang- Jalan menuju pos 2 berupa tanah dengan kemiringan hingga 45 derajat- Masih banyak dijumpai area perkebunan kentang dan sayuran- Masih bisa dijumpai warung-warung
Pos 3 Cacingan (2350 mdpl)- Dinamai Cacingan karena warga yang tengah membuka jalur pendakian dengan mengaduk tanah, menemukan banyak cacing- Jalan menuju pos Cacingan mulai melewati jalur hutan dan pohon-pohon cemara
Pos 4 Plawangan & Puncak Prau- Menuju pos 4 jalan tanah dan tangga batu, tantangan terakhir- Tempat terakhir bisa mendapat sinyal - Mulai bisa dilihat keindahan warna warna bunga Daisy dan akan semakin banyak di area puncak- Dari Plawangan menuju puncak Prau jalanan mulai landai
Foto: (IG: @exploregunung_)
TIPS