Loading
JAKARTA, ARAHDESTINASI.COM - Hamparan karya seni, tersaji indah di belantaran Terminal Eksekutif Sosoro Merak dan Terminal Eksekutif Anjungan Agung Bakauheni, Lampung. Pemandangan ‘masa lalu’ yang mengidentikan pelabuhan CUMA sebagai tempat mangkalnya ratusan kapal-kapal laut, kini bersolek penuh pesona seni. Puluhan ratusan panorama seni, memanjakan mata sebelum dan sesudah meninggalkan dermaga.
Tak didapati lagi situasi pelabuhan yang kumuh dengan fasiltas yang kurang nyaman. Kini arena pelabuhan telah menjadi tempat wisata kuliner dan kesenian. Perubahan ini dimulai melalui kegiatan H(ART)BOUR Festival 2020 yang dilakukan PT ASDP Indonesia Ferry untuk pertama kaliny, di dua tempat yakni Terminal Eksekutif Sosoro Merak dan Terminal Eksekutif Anjungan Agung Bakauheni, Lampung. "Pelabuhan sekarang sudah berubah penampilan. Tidak seperti dahulu yang kumuh dan tidak beradab, sekarang temanya adalah meningkatkan pelayanan untuk peradaban," ungkap Ira Puspadewi selak Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Pembenahan yang digagas PT ASDP Indonesia Ferry ini, memang untuk meningkatkan layanan transportasi bagi para pengguna moda laut. Sehingga festival yang bertajuk 'Memory Harbour' ini pun digelar sebagai pijakan awal untuk memulai peradaban yang baru. “Peradaban itu identik dengan seni. Maka komitmen kami untuk mengawali peradaban baru di lingkungan pelabuhan, juga diawali dengan kegiatan berkesenian,” ungkap Ira.
Maka jadilah panorama seni terhampar di dua termaninal eksekutif tersebut. Di Terminal Eksekutif Sosoro Merak, misalnya, terpampang ada karya instalasi Wulang Sunu yang berjudul 'Ingatan-ingatan yang Dibongkar Muat'. Sebanyak 15 simbol logistik mengajak para penikmatnya melakukan napak tilas dari zaman keemasan pelabuhan. Bergeser ke karya seni berikutnya, tersaji 'Napping Room' karya Lala Bohang yang digantung dan menarik perhatian pengunjung lantaran bentuknya yang unik dan eksotik.
Masih di Terminal Eksekutif Sosoro Merak, terdapat di sebuah ruangan, ada mural setinggi 4,3 meter. Karya itu merupakan ciptaan perupa kelahiran Bali, Slinat, yang menghadirkan mural 'Mirror Memory' yang dilukis memakai roll cat. Ada gambar pedagang kaki lima di pelabuhan tua dan kapal-kapal yang akan bersandar.
Di Terminal Eksekutif Anjungan Agung Bakauheni, ada mural karya kolektif Serrum yang berjudul 'Gerbang Peradaban'. Dua pelabuhan terpenting Pulau Jawa dan Sumatera digambarkan dengan detail. Kemudian ada instalasi Ruth Marbun 'Jangan Repot-repot' yang terinspirasi dari budaya oleh-oleh. Di sampingnya ada ruangan gelap yang menampilkan gambar ubur-ubur, jamur, dan ginseng yang menyala dan sudah ada sejak zaman purba. Di lantai satu terminal, ada Karya Yosia Raduck yaitu 'Bangga Menyatukan Nusantara', kemudian karya dari Ziggy Sezsyazeoviennazabrizkie x Olopolo 'Piil Pesenggiri', dan terakhir mural WD.
Lampung Mulai Bebenah
Terinspirasi dengan puluhan panorama seni di Pelabuhan Bakauheni, Pemda Lampung juga berikhtiar ingin memajukan provinsi tersebut lewat kekayaan pariwisatanya. Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, yang juga melihat gelaran festival ini menjadi awal pemicu kehadiran para pelancong buat menikmati pesona Lampung. Menurutya, Lampung sebagai pintu masuk Sumatera harus tampil menarik dengan menghadirkan pesona wisatanya. “Keberadaan terminal eksekutif memberikan wadah yang positif, event H(ART)BOUR Festival 2020 memberikan awal kuat akan potensi Bakauheni sebagai destinasi wisata. Kita harus melakukan ini rutin agar pariwisata kita dikenal dunia,” ujar Arinal.
Hal senada juga disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata Nia Niscaya bahwa H(ART)BOUR Festival 2020 memenuhi salah satu syarat pemasaran destinasi wisata yaitu Place (tempat). “Akses ke sini (tempat festival) gampang, akomodasi, ini bisa menjadi destinasi wisata yang tidak cuma kuliner tapi juga karya seni,” kata Nia.
Sambutan yang diungkapkan pada malam puncak H(ART)BOUR Festival 2020 tersebut, juga dilengkapi dengan sajian penampilan para seniman lokal dan dari daerah launnya. Malam kesenian yang bertajuk H(ART)BOUR Night tersebut, digelar di atap Terminal Eksekutif Anjungan Agung Bakauheni, Lampung, dan dimeriahkan dengan Sinema H(ART)BOUR, Video Mapping H(ART)BOUR, musik dan kuliner H(ART)BOUR.
H(ART)BOUR Night ditutup dengan alunan musik dari musisi asal Lampung, MRNMRS bersama Oomleo Berkaraoke. Rangkaian H(ART)BOUR Festival dimulai dengan pameran seni rupa/visual di Ruang Publik di Terminal Eksekutif Sosoro Merak dan Terminal Eksekutif Anjungan Agung Bakauheni mulai tanggal 21 Desember 2019 sampai 21 Februari 2020.
Reporter: Maria L. Martens